Jenderal Maruli Ingatkan Petinggi TNI: Kita Salah Kebijakan, Prajurit Meninggal

29 Februari 2024 21:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAD Maruli Simanjuntak di Rapim TNI AD yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Maruli Simanjuntak di Rapim TNI AD yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyinggung ada perlengkapan TNI AD yang sudah seharusnya dimiliki sejak 5-10 tahun yang lalu, namun perlengkapan atau peralatan itu hingga saat ini masih belum dimiliki.
ADVERTISEMENT
Apalagi di tengah ancaman pertahanan yang dihadapi saat ini.
"Itu baru ngomong ancaman yang sudah berjalan berpuluh tahun yang sekarang masih jadi ancaman juga. Belum lagi yang ke depan-depannya, ngomong tentang cyber lah dan sebagainya," kata Maruli di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/2).
Dalam Rapim TNI AD, pengadaan peralatan harus dipikirkan dengan baik supaya prajurit di lapangan tidak menjadi korban.
"Jadi kita perlu diskusi, perlu upgrade sudah sampai sejauh mana. Apa betul sudah pakai drone, jangan kita bilang drone enggak tahunya piring yang terbang," ujarnya.
KSAD Maruli Simanjuntak di Rapim TNI AD yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
Maruli kemudian menyinggung pentingnya level kebijakan. Hal itu disampaikan ketika Maruli bercerita ada 25 prajurit yang gugur dan 25 prajurit luka tembak selama setahun terakhir di Papua.
ADVERTISEMENT
"Karena kita di tataran kebijakan. Kita salah kebijakan orang meninggal. Kalau kebijakan gara-gara harusnya bikin drone kita belikan alat yang tidak berfungsi misalnya, orang mati," tegasnya.
Karena itu, Maruli meminta data terkini terkait jumlah prajurit yang gugur dan terluka selama bertugas di lapangan.
"Perlawanan anggota kita setelah kita siapkan, kalau dibilang lebih baik kayaknya kita membandingkan dulu, ya. Tingkatkan lah latihan sudah mulai fokus, sekarang lagi sudah mulai di Situ Lembang [latihan] selama satu bulan, perlengkapan kita lengkapi, mudah-mudahan kita bisa menghasilkan yang lebih baik," pungkasnya.