Jenderal Polisi yang Pensiun di Akhir 2019: Condro hingga Ari Dono
PerbesarADVERTISEMENT
Sejumlah jenderal Polri telah menyelesaikan masa baktinya pada Desember 2019 ini. Dalam ST/3330/XII/KEP./2019 tertanggal 20 Desember 2019 yang ditandatangani AsSDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri, ada delapan jenderal Polri yang pensiun.
ADVERTISEMENT
Dalam surat tersebut, Kapolri Jenderal Idham Aziz juga merotasi sejumlah personelnya. Menurut Karo Penmas Polri Brigjen Argo Yuwono, rotasi jabatan dan mutasi ini adalah hal yang wajar di tubuh Polri.
"Mutasi ini adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty dan tour of area, penyegaran, promosi dan dalam rangka performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," kata Karo Penmas Polri Brigjen Argo Yuwono, Jumat (20/12).
Berikut nama-nama jenderal yang purnatugas di akhir 2019:
Komjen Ari Dono Sukmanto
Pria kelahiran Bogor, 23 Desember 1961 ini mulai dikenal saat menjabat sebagai Kapolres Serang, Banten, tahun 2003 silam. Perlahan namun pasti, kariernya terus menanjak hingga menjadi Direktur Tindakan Pidana Umum Bareskrim Polri tahun 2011.
ADVERTISEMENT
Dua tahun kemudian, ia dirotasi sebagai Kapolda Sulawesi Tengah dan dua tahun kemudian kembali ke Mabes Polri sebagai Staf Ahli Manajemen Kapolri. Tahun 2016, Ari Dono ditunjuk sebagai Wakabareskrim. Di tahun yang sama, ia naik menjadi Kabareskrim menggantikan Komjen Pol Anang Iskandar.
Selama menjadi Kabareskrim, salah satu tugas berat yang ia tangani adalah kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pada 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019, Ari Dono ditunjuk menjadi Plt Kapolri menggantikan Jenderal (Purn) Tito Karnavian yang menjadi menteri.
Setelah Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal Idham Aziz sebagai Kapolri, Ari Dono pun mengisi jabatan Wakil Kapolri hingga akhirnya pensiun.
Komjen Condro Kirono
Condro Kirono memiliki banyak pengalaman di bidang lalu lintas. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984 ini sempat awalnya menjabat sebagai Kapolresta Tegal pada 2002 sebelum dimutasi menejadi Wadirlantas Polda Sumut setahun kemudian.
ADVERTISEMENT
Setelah sempat menjadi Kapolrestabes Yogyakarta hingga 2006, Condro Kirono kembali bergelut dengan bidang lalu lintas. Ia kemudian menjadi Dirlantas Polda Kalsel, dan pada 2007 dipindah menjadi Dirlantas Polda Jatim dan menjadi Kakorlantas pada 2014.
Pada 2016, Condro Kirono ditugaskan menjadi Kapolda Jawa Tengah selama 3 tahun hingga ditunjuk menjadi Analis Kebijakan Utama Polri. Pada 25 November 2019, Condro Kirono resmi menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero).
Irjen Bimo Anggoro Seno
Bimo Anggoro Seno sempat menjabat sebagai Wakapolda DIY menggantikan Kombes Pol Teguh Sarwono pada tahun 2018 silam. Sama seperti Condro Kirono, Bimo Anggoro Seno juga banyak bergelut di bidang lalu lintas.
Ia mengawali jabatan sebagai Dirlantas Polda Sumsesl sebelum akhirnya dirotasi menjadi Dirlantas Polda Jabar pada 2010. Dua tahun kemudian, ia ditujuk menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang PJR Korlantas Polri sebelum akhirnya menjadi Kabid Regident Korlantas Polri pada 2014.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Bimo Anggoro Seno juga sempat menjadi Waket Bidang Akademik STIK pada tahun 2015 dan Wakapolda Sulsel pada 2017. Ia terakhir menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama bidang Sosbud Sahli Kapolri.
Irjen Ike Edwin
Ike Edwin adalah seorang perwira tinggi Polri sejak 8 November 2019 menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama bidang Sospol Sahli Kapolri. Lulusan Akpol 1985 ini berpengalaman dalam bidang Brimob.
Selain itu, Ike Edwin juga merupakan Perdana Menteri Kepaksian Pernong di Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak di Batu Brak, Lampung. Pada tahun 2016, Ike Edwin juga pernah menjabat sebagai Kapolda Lampung.
Irjen Achmat Juri
Pria kelahiran Demak, 7 Desember 1961 ini terakhir menjabat sebagai analis kebijakan utama bidang renmin Lemdiklat Polri. Ia merupakan lulusan Akpol 1987 dan banyak bergelut di bidang reserse.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017, ia pernah ditunjuk sebagai Kapolda Maluku Utara. Satu tahun kemudian, Achmat Juri dipindahkan dan memimpin Polda NTB.
Setelah itu, pada tahun 2019, ia ditunjuk sebagai Gubernur Akademi Kepolisian. Jabatan itu tidak lama ia emban karena ditunjuk menjadi analis utama kebijakan Lemdiklat Polri di tahun yang sama.
Irjen Rachmad Fudail
Rachmad Fudail merupakan lulusan Akpol 1985 yang banyak berkecimpung di dunia Brimob. Sebelum menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bid Bindiklat Lemdiklat Polri, ia sempat menjadi Kapolda Gorontalo periode 2016-2019.
Rachmad Fudail adalah perwira tinggi Polri yang pertama kali mendapat gelar adat dari Dewan Adat Gorontalo. Gelar tersebut juga didapat dari Para Pembesar Negeri dari 5 Persekutuan Kerajaan di Gorontalo.
ADVERTISEMENT
Irjen Abdul Ghofur
Abdul Ghofur menyelesaikan pendidikan polisinya pada 1986. Ia pernah menjadi Kasat Serse Polres Indragiri Hulu sebelum pindah menjadi Wakasat Serse Polrestabes Surabaya.
Pada tahun 2013, ia sempat menjadi Wakapolda Riau setelah sebelumnya menjadi Kabiro Ops Polda Jatim. Ia juga cukup lama bekerja di Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Nama Abdul Ghofur sempat diisukan muncul dalam bursa calon pimpinan KPK. Jabatan terakhir Abdul Ghofur di Polri adalah Analisis Kebijakan Utama bidang Polair Baharkam Polri.
Brigjen Alfons Toluhula
Alfons Toluhula terakhir menjabat sebagai analis kebijakan utama bidang Faskon Slog Polri. Sebelumnya, ia juga sempat menjabat sebaggai Karo Faskon Mabes Polri.
