Jerman Akan Kembalikan Artefak yang Dijarah saat Masa Penjajahan di Kamerun

28 Juni 2022 14:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Museum Etnologi Berlin. Foto: REUTERS/Axel Schmidt
zoom-in-whitePerbesar
Museum Etnologi Berlin. Foto: REUTERS/Axel Schmidt
ADVERTISEMENT
Yayasan Warisan Budaya Prusia (SPK) mengatakan pada Senin (27/6/2022), Jerman akan mengembalikan patung dewi yang dicuri dari Kamerun sejak era kolonial 120 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Patung dewi itu merupakan sosok perempuan yang dikenal sebagai Ngonnso'. Patung tersebut akan dikembalikan kepada Kerajaan Nso' di barat laut Kamerun.
Perwira kolonial, Kurt von Pavel, menjarah patung tersebut dari Ibu Kota Kumbo di Kerajaan Nso. Dia kemudian menyumbangkannya ke Museum Etnologi Berlin pada 1903.
Tetapi, SPK tersebut beralasan, artefak itu tidak dijarah. Pihaknya mengeklaim, Pavel mendatangi daerah itu bersama tentara bersenjata. Sehingga, penduduk setempat merasa terintimidasi.
Inisiatif masyarakat sipil, "Bawa Kembali Ngonnso'", kemudian mengkampanyekan pengembalian patung itu selama bertahun-tahun.
Pasalnya, orang-orang Nso' mengatakan, mereka telah menderita banyak bencana sejak patung itu dicuri.
"Ngonnso' memiliki peran sentral bagi orang Nso', karena dia dianggap sebagai dewi ibu," tutur SPK, dikutip dari Reuters.
Wajah baru museum Berlin City Palace. Foto: REUTERS/Axel Schmidt
Presiden SPK, Hermann Parzinger, menerangkan bahwa suatu objek tak perlu diambil dalam penjarahan untuk berhak dipulangkan.
ADVERTISEMENT
"Kepentingan khusus, terutama spiritual, dari suatu objek bagi masyarakat asal juga dapat membenarkan pengembalian," kata Parzinger.
Pangeran Kerajaan Nso', Mbinglo Gilles Yumo Nyuydzewira, menyambut hangat berita tentang kepulangan patung Ngonnso'.
"Setelah lebih dari 120 tahun, kami bahagia karena ini adalah momen untuk memperingati dan mendekatkan diri ke akar leluhur kami dengan cinta dan kebersamaan," kata Yumo Nyuydzewira.
"Pesan yang ada adalah pertemuan kembali secara spiritual dan leluhur dengan ibu dan pendiri dinasti besar ini," sambung dia.
Pergamon Museum, Berlin Foto: Shutter Stock
Jerman telah kehilangan semua wilayah jajahannya setelah Perang Dunia I. Jerman merupakan kekuatan kolonial terbesar ketiga setelah Inggris dan Prancis.
Namun, masa penjajahannya diabaikan selama beberapa dekade. Sebab, sejarawan dan politikus terfokus pada kejahatan Nazi, termasuk Holocaust.
ADVERTISEMENT
Selain Ngonnso', Jerman juga akan mengembalikan 23 buah artefak lainnya ke Namibia. Pihaknya juga merencanakan kesepakatan untuk memulangkan benda-benda ke Tanzania.
Pada 2021 lalu, Jerman turut mengumumkan niat untuk mengembalikan Benin Bronzes ke Nigeria. Jerman kemudian meminta maaf atas perannya dalam genosida terhadap Suku Herero dan Nama di Namibia.
Kendati demikian, museum-museum Jerman masih menyimpan banyak artefak terkenal lainnya hingga saat ini. Mereka memajang bagian dari Gerbang Babel di Irak dalam di Museum Pergamon Berlin.
Penulis: Sekar Ayu.