Jerman Operasikan Taksi Tanpa Sopir Pada 2022

3 Mei 2021 0:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi argo taksi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi argo taksi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Mobil self-driving atau kendaraan otomatis tanpa sopir kini bukan hanya ada dalam film fiksi ilmiah. Sebab realisasi dari inovasi itu tidak lama lagi akan tercapai.
ADVERTISEMENT
Setidaknya itu akan terjadi di Jerman. Perusahaan pembuat mobil self-driving yakni Mobileye, ingin membawa taksi self-driving ke Jerman. Tidak tanggung-tanggung, rencana ini bukan untuk lima atau sepuluh tahun lagi, tetapi tahun depan atau 2022.
Namun dengan catatan jika undang-undang yang mengatur mobil self-driving sudah disahkan sesuai rencana di negara tersebut.
Mobileye adalah perusahaan dari Israel yang dimiliki oleh Intel. Realisasi taksi self-driving tersebut rencananya akan segera dilakukan ketika mobil mereka sudah mencapai level 4, yaitu level di mana sebuah kendaraan tidak membutuhkan sopir atau operator sama sekali.
Sejauh ini mobil milik Mobileye masih disokong oleh operator yang dapat mengambil alih kemudi jika sewaktu-waktu dibutuhkan atau dalam kondisi darurat. Mobil tersebut sudah diujicobakan di München dengan dukungan operator. Tahun depan, Mobileye tidak akan menggunakan operator sehingga mobil self-driving akan benar-benar otonomi.
ADVERTISEMENT
Rencananya, undang-undang yang mengatur mobil self-driving akan disahkan di Jerman pada musim panas ini. Selanjutnya Kraftfahrt-Bundesamt (Otoritas Transportasi Motor Jerman) harus menyetujui mobil self-driving mana yang boleh beroperasi di jalanan di Jerman.
Ilustrasi Taksi Online. Foto: Thinkstock
Mobileye yakin sistem keamanan mobil mereka sangat kompleks dan lebih aman daripada mobil yang dikemudikan oleh manusia. Ada dua sistem paralel yang dioperasikan pada mobil self-driving Mobileye.
Sistem yang pertama menggunakan sebelas kamera yang dapat menganalisa keadaan sekitar mobil dan mengambil keputusan berdasarkan kondisi tersebut, apakah harus berhenti, terus melaju, atau berbelok. Sementara sistem kedua menggunakan kamera dan data dari radar dan lidar (sensor cahaya).
Sebelumnya, baru perusahaan mobil Jerman Volkswagen (VW) saja yang menyampaikan niatnya untuk masuk ke dalam pasar taksi self-driving. Namun layanan taksi self-driving tersebut rencananya baru direalisasikan pada 2025.
ADVERTISEMENT

Laporan kontributor kumparan di Jerman Daniel Chrisendo