Jerman Tolak Tawaran Trump untuk Beli Penelitian Vaksin Virus Corona

16 Maret 2020 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif terkena virus corona.
 Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Jerman menegaskan tidak akan menjual hasil penelitian vaksin virus corona. Pernyataan ini disampaikan menyusul laporan yang menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin membelinya.
ADVERTISEMENT
Laporan itu awalnya diberitakan media Jerman Die Welt yang mengutip sumber pemerintahan. Dia menyebut Trump menawarkan satu miliar dolar untuk membeli penelitian vaksin corona milik perusahaan CureVac.
Trump dalam penawarannya, tulis Die Welt, menyebut vaksin itu "hanya untuk Amerika Serikat". Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas memastikan penelitian tersebut tidak untuk diperjualbelikan.
“Peneliti Jerman memainkan peran utama dalam pengembangan obat dan vaksin, dan kami tidak mengizinkan orang lain untuk mendapatkan hasil penelitian tersebut secara eksklusif,” kata Heike dalam wawancara dengan media Funke seperti dikutip AFP, Senin (16/3).
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas. Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch
Keinginan Trump itu juga ditolak dan dikomentari oleh sederet menteri Jerman lainnya. Menteri Perekonomian Jerman Peter Altmaier mengatakan vaksin untuk virus yang telah menewaskan lebih dari 6.500 orang itu tidak untuk dijual.
ADVERTISEMENT
Mendagri Jerman, Horst Seehofer meminta pengadilan untuk mengkonfirmasi penawaran Trump tersebut ke perusahaan. “Saya hanya bisa mengatakan telah mendengar beberapa kali masalah ini, kami akan membahasnya di komite krisis besok,” ujarnya.
Sementara itu, lewat sebuah pernyataan CureVac membantah mengomentari kabar penawaran tersebut. “Tidak mengomentari spekulasi dan menolak tentang penawaran untuk akuisisi perusahaan atau teknologinya,” tulis pernyataan CureVac, Minggu (15/3).
Presiden AS Donald Trump menyatakan pandemi koronavirus sebagai keadaan darurat nasional di Gedung Putih, Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Pemerintah AS yang dikonfirmasi AFP membantah kabar tersebut, yang menurut mereka "berkembang liar". Sumber pemerintah AS menyebut mereka telah menanamkan modal ke puluhan perusahaan vaksin.
Pemerintah AS telah berbicara dengan lebih dari 25 perusahaan yang mengklaim bisa membantu membuat vaksin. Kebanyakan perusahaan ini telah mendapat pendanaan dari investor AS," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sumber AFP juga membantah mereka akan menguasai sendiri vaksin tersebut. "Setiap solusi yang ditemukan akan dibagikan kepada dunia," ujar dia.