Jika Kasus Corona di Jakarta Tak Kunjung Turun, Kebijakan PSBB Dinilai Tepat

18 Juni 2021 14:50 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jumpa pers kasus pelanggaran PSBB di Polres Metro Jakarta Utara. Foto:  Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa pers kasus pelanggaran PSBB di Polres Metro Jakarta Utara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Melihat perkembangan kasus corona di Jakarta yang makin tinggi kasusnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal mengkaji penerapan PPKM Mikro Jakarta atau mengambil kebijakan lain.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi PAN Zita Anjani menilai jika kasus corona di Jakarta tak kunjung menurun, PSBB bisa menjadi solusi. Hanya saja harus mempertimbangkan dampak dari PSBB, termasuk ekonomi.
"Jika kasus harian tidak mengalami penurunan, langkah PSBB bisa diambil dengan mempertimbangkan keselamatan masyarakat DKI Jakarta dan aspek ekonomi," ujar Zita dalam keterangan yang diterima, Jumat (18/6).
Warga memegang papan pelanggaran saat razia penguatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (27/5). Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Menurutnya, pengetatan juga harus dilakukan di tempat umum yang berpotensi menimbulkan keramaian. Pembatasan utamanya harus dilakukan di akhir pekan dan hari libur.
"Mendorong pengetatan dan pembatasan area-area publik yang menimbulkan keramaian, seperti mal, kafe, restoran dan tempat wisata. Terutama saat weekend dan libur nasional," kata dia.
Pengawasan, kata dia, juga harus dilakukan dengan benar. Misalnya di perkantoran yang harus diawasi terkait kepatuhan pada batas maksimal kapasitas.
ADVERTISEMENT
"Memastikan implementasi lapangan dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 berjalan dengan baik," tuturnya.
"Memastikan setiap perkantoran di Jakarta mematuhi aturan WFH dan WFO sesuai ketentuan Kepgub 759 Tahun 2021 dengan melakukan sidak, karena masih banyak perkantoran di DKI Jakarta yang mengharuskan karyawannya WFO," tambahnya.
Dia juga mendukung percepatan vaksinasi yang dilakukan Pemprov. Dengan begitu herd immunity bisa segera terbentuk. Vaksinasi harian DKI kemarin telah melewati target dengan menyuntik lebih dari 102 ribu orang dalam sehari.
"Mendukung upaya percepatan vaksinasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam rangka pencapaian herd immunity," tutupnya.