JK: Dari 10 Orang Kaya di Indonesia, Paling 1 yang Muslim

20 Oktober 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PMI Jusuf Kalla menyaksikan penyerahan bantuan satu unit ambulans dari Diaspora Indonesia di Singapura untuk PMI DKI Jakarta, Jumat (15/10). Foto: KBRI Singapura
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PMI Jusuf Kalla menyaksikan penyerahan bantuan satu unit ambulans dari Diaspora Indonesia di Singapura untuk PMI DKI Jakarta, Jumat (15/10). Foto: KBRI Singapura
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan jika ada 10 orang kaya di Indonesia, hanya 1 orang yang beragama Islam. Kondisi itu, menurutnya menyiratkan bahwa dari 100 orang miskin yang ada di Indonesia, sebanyak 90 persen di antaranya merupakan orang Islam.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan JK ketika menghadiri agenda Tablig Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW yang disiarkan di akun YouTube Masjid Istiqlal TV, Selasa (19/10).
"Lihat saja kalau ada 10 orang kaya di Indonesia, paling tinggi 1 yang muslim yang lainnya non muslim. Kalau ada 100 orang miskin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam," ujar JK dalam pernyataannya, Rabu (20/10).
Kondisi tersebut, menurut JK tak lain disebabkan karena ekonomi umat yang tak kunjung menunjukkan kemajuan. Persoalan terkait ekonomi umat inilah yang menurutnya menjadi satu-satunya kekurangan dari kegiatan ekonomi di Indonesia.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla melambaikan tangan saat akan mengikuti acara peluncuran "Gerakan Nasional Mengisi Masjid dengan 1 Juta Sajadah Pelindung COVID-19" di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (11/3/2021). Foto: Rival Awal Lingga/ANTARAFOTO
Meski pemerintah diwajibkan menjalankan agenda perbaikan dan memajukan ekonomi nasional, kondisi tersebut seharusnya dibarengi pula dengan pengembangan ekonomi syariah.
ADVERTISEMENT
"Jadi ekonomi nasional memajukan tapi jangan tutup diri dengan ekonomi syariah. Itu paling gampang selama dia tidak haram dia halal, selama dia halal dia ekonomi syariah, sama dengan pusat industri halal. Ya semuanya halal mau minum, mau bikin baju, mau bikin industri tekstil, mau bikin industri mesin semua itu syariah," ucap JK.
"Jangan bapak tutupi ekonomi ini dengan keterbatasan karena semua syariah, jadi ada yang katakan waduh ekonomi halal kita ini rendah, siapa yang bilang rendah? Semua ekonomi yang berjalan mau yang di pasar, mau ekonomi syariah itu, jangan dikecilkan itu artinya ekonomi ini," imbuhnya.
Karenanya, ke depan ia berharap tak ada lagi tindakan menutup diri akan bentuk ekonomi syariah. Sehingga sistem perekonomian yang ada dapat berjalan beriringan pula dengan sistem perekonomian syariah.
ADVERTISEMENT
"Jangan menutup, jangan mengecilkan diri, hanya ini yang boleh. Jadi bahwa terutama di sistem keuangan itu tentu banyak tapi jangan terlalu mengecilkan diri syariah yang ekonomi syariah ekonomi yang mana padahal muamalah itu selama dia tidak haram dia halal selama halal berarti syar'i," kata JK.
=====
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews