JK: Harga Melonjak, Perlu Ada Harga Batas Atas Masker

6 Februari 2020 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) pusat Jusuf Kalla. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) pusat Jusuf Kalla. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring upaya pencegahan virus corona, warga Indonesia pun berlomba-lomba membeli masker. Akibatnya, stok masker semakin menipis dan harga pun melambung tinggi.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla meminta pemerintah mengendalikan harga masker. Ia mendapat informasi bahwa harga masker bedah yang biasanya per boks dijual sekitar Rp 30 ribu, kini naik berkali-kali lipat.
“Saya dengar, harga masker, termasuk di kawasan (Pasar) Pramuka, sudah naik lima kali lipat,” kata JK saat bertemu para pemimpin redaksi di kediamannya, di Jl Brawijaya IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2020) malam.
Hadir dalam acara ini Wakil Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita, Sekjen PMI Sudirman Said, dan para pengurus PMI Pusat.
Kebutuhan masker untuk warga Indonesia pasti semakin meningkat, apalagi saat ini belum ditemukan obat maupun vaksin terkait virus corona. Korban meninggal di China akibat virus Corona juga terus meningkat, teraktual 563. Virus juga telah menyebar ke negara-negara lain, terutama kawasan Asia.
ADVERTISEMENT
Agar masyarakat bisa mendapatkan masker yang terjangkau, JK meminta pemerintah mengatur harga masker ini.
“Misalnya dibuat saja harga atas masker ini, agar harga masker terkendali,” kata JK.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) pusat Jusuf Kalla. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Dalam upaya edukasi dan pencegahan virus corona ini, PMI juga sudah memiliki stok sekitar 170 ribu boks masker. Sebelumnya, PMI sebagai bagian dari komunitas Palang Merah Internasional sudah mengirim 10.000 ribu boks masker ke Hong Kong.
PMI juga sudah mengirim 20 ribu boks masker ke Natuna, untuk dibagi ke warga. Sebab, Natuna menjadi tempat observasi para WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China.
“PMI akan berusaha meningkatkan stok masker menjadi 1 juta boks dalam waktu dekat. Kita upayakan terus,” tegas JK.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya dari mana PMI akan mendapatkan masker dalam jumlah banyak, JK belum tahu pasti. Yang jelas, pengurus PMI akan mencari dan melakukan pendekatan-pendekatan ke produsen masker.
Terkait dengan virus corona ini, JK juga menyampaikan bahwa PMI sudah melakukan langkah antisipasi. Termasuk sudah melakukan edukasi kepada masyarakat. PMI juga sudah mengumpulkan semua pengurus daerah-daerah untuk menyosialisasikan panduan mitigasi terkait virus corona.
JK mengakui bahwa Indonesia sangat rentan terhadap masuknya virus corona ini. “Singapura yang sangat ketat saja, orang yang positif virus corona semakin bertambah. Apalagi Indonesia, yang kurang ketat. Jadi ini memang perlu kita waspadai, walau sebenarnya tingkat kematian virus Corona ini tidak terlalu tinggi,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Terkait penanganan yang dilakukan pemerintah, JK menilai sudah cukup baik. Memang, dalam menangani kasus-kasus seperti ini, pemerintah tidak perlu memperlihatkan kepanikan.
“Jadi, kita terus melakukan edukasi dengan baik, tapi jangan sampai menakuti masyarakat,” kata JK.
Ilustrasi memakai masker. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sebab, kalau terjadi kepanikan masyarakat, ekonomi dalam negeri ini akan semakin terdampak. “Turisme, bisnis penerbangan, kuliner, sudah pasti terkena dampak saat ini,” ujar dia.
Dalam acara ini, dr Nancy Sovira, SpP, dokter ahli paru yang juga pengurus PMI juga menjelaskan mengenai penyebaran virus corona. Hingga saat ini, penyebaran virus corona ini masih melalui droplet, bukan airborne. Oleh karena itu, untuk pencegahan, masyarakat bisa sering-sering cuci tangan. dr Nancy juga menyosialisasikan bagaimana cuci tangan sesuai standar WHO.
ADVERTISEMENT
dr Nancy juga menjelaskan tentang masker yang sebaiknya digunakan untuk pencegahan virus corona.
“Masker yang dipakai adalah masker bedah, yang warna hijau-putih. Bukan masker N95. Kalau masker N95 itu dipakai untuk di ruang isolasi,” kata dia.
Menurut dia, orang yang sehat tidak perlu menggunakan masker ke mana-mana. Cukup, menggunakan masker pada saat di ruang terbuka atau di banyak kerumunan orang.
Jenis masker untuk cegah virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan