JK: Jangan Karena Hasil Survei Bagus Berhenti Kerja

12 Maret 2019 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla di acara Temu Alumni IKA PIMNAS di Gedung LAN. Foto: Dok. Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di acara Temu Alumni IKA PIMNAS di Gedung LAN. Foto: Dok. Setwapres
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengklaim pasangan Prabowo-Sandi unggul 2 persen dari Jokowi-Ma'ruf dalam survei internalnya. Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla, menyebut dalam survei internal siapa pun bisa saja menang, baik Prabowo-Sandi atau Jokowi-Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
"Namanya juga internal, mau 100 persen kek. Kenapa enggak sekalian saja?" kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
JK mengimbau agar timses, khusunya tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf tidak terpengaruh hasil survei mana pun. Sebab, menurut dia, survei bukan merupakan acuan utama seorang calon bisa menang atau tidak.
"Saya jarang baca survei, yang penting kerja keras. Jangan karena survei baik, orang berhenti bekerja, survei jelek orang menangis. Jangan, pokoknya anggap saja semua fifty-fifty, supaya ada kerja keras," kata JK.
Bicara soal survei internal, baru-baru ini Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mencatat paslon nomor urut 02 menang dari paslon 01. Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, saat ini Prabowo-Sandi sudah unggul sebesar 2 persen secara nasional. Keunggulan itu mulai terjadi sejak Maret 2019.
ADVERTISEMENT
"Di survei internal kita itu di Maret sudah tertinggal dari kita. Kita sudah salip, kami 48 persen, Pak Jokowi 46 persen," kata Andre, Minggu (10/3).
Andre juga menepis pernyataan calon wakil presiden Ma'ruf Amin yang menyatakan telah unggul di Jawa Barat. Hasil surveinya menunjukkan, Prabowo-Sandi masih unggul di Jawa Barat dengan selisih 15 persen.