JK Minta NU hingga Muhammadiyah Bantu Dinginkan Suasana Usai Pemilu

22 April 2019 22:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susana silaturahmi Ketum PBNU hingga para tokoh Islam ke Rumah Dinas Jusuf Kalla. Foto: Kevin S. Kurnianto
zoom-in-whitePerbesar
Susana silaturahmi Ketum PBNU hingga para tokoh Islam ke Rumah Dinas Jusuf Kalla. Foto: Kevin S. Kurnianto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar silaturahmi dengan petinggi PBNU, Muhammadiyah hingga sejumlah tokoh Islam lainnya di rumah dinasnya. JK menyebut pertemuan itu membahas penyelesaian permasalahan pemilu.
ADVERTISEMENT
JK mengatakan bahwa dugaan adanya pelanggaran, kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu bisa diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku melalui Bawaslu hingga Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kita mengadakan pertemuan yang cukup panjang dengan para pimpinan-pimpinan organisasi Islam dan tokoh-tokoh masyarakat, membicarakan bagaimana penyelesaian pemilu ini harus diselesaikan dengan baik dengan jujur dan juga agar masyarakat tenang dan kembali," kata JK di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (22/4).
"Semua masalah harus kembali ke hukum. Jadi apa pun masalahnya tentu dapat diselesaikan oleh Bawaslu ataupun MK. Jangan ada yang berbuat sendiri sendiri," tegasnya.
JK mengatakan, ia dengan sejumlah perwakilan organisasi islam sepakat untuk tetap menjaga Islam di Indonesia tetap moderat dan ada di jalan tengah (wasathiyah). Ia berharap tidak ada perselisihan di kalangan masyarakat hingga penetapan penghitungan hasil pemilu Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
"Itu inti dari pembicaraan kita. Semoga masyarakat tertib dan menunggu dengan sabar tanggal 22 (Mei) tanpa berbuat kekerasan ataupun perselisihan," kata JK.
Ia pun mengimbau para perwakilan organisasi dan tokoh masyarakat yang hadir untuk membantu meredam tensi di masyarakat yang meningkat akibat pemilu 2019. Ia yakin para pimpinan ormas bisa melakukan hal tersebut.
"Tentunya, ormas yang ada di sini tak terlalu memiliki kewenangan yang banyak. Yang punya kewenangan untuk meredam itu KPU, pemerintah, masing-masing calon. Tapi para pimpinan ormas Islam itu punyai suatu kewibawaan ke bawah untuk menenangkan anggota masing-masing," jelas JK.
Pertemuan yang digelar tertutup ini dihadiri antara lain Ketum PBNU Said Aqil Siradj, Sekjen PBNU Helmy Faishal, Wakil Ketua DMI Syafruddin, hingga Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
ADVERTISEMENT
Hadir pula mantan Ketua MK Hamdan Zoelva, Mahfud MD, Pengasuh Ponpes Tebuireng Salahuddin Wahid, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir hingga Jimly Asshiddiqie.