JK Respons Hasto Bandingkan SBY-Jokowi: 7 Presiden RI Berbeda-beda Cara Memimpin

29 Oktober 2021 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SBY menyambangi Jokowi di Istana Merdeka Foto: Yudhistira Amran/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SBY menyambangi Jokowi di Istana Merdeka Foto: Yudhistira Amran/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuka beasiswa gratis untuk membandingkan kepemimpinan Presiden Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hasto menyebut pemerintahan SBY terlalu banyak mengadakan rapat, namun tidak mengambil keputusan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi sindiran untuk, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut berkomentar. Menurutnya, sindir menyindir itu tak perlu dilakukan, apalagi setiap presiden memiliki gaya kepemimpinan masing-masing dan tak bisa dibandingkan.
"Sudah 7 Presiden Republik Indonesia sejak Indonesia merdeka dan masing-masing berbeda cara kepemimpinan. Pak Harto berbeda dengan Bung Karno, Pak Habibie berbeda dengan Gus Dur, Ibu Megawati berbeda dengan Pak SBY dan juga Pak Jokowi," ujar JK melalui keterangan tertulisnya, Jumat (29/10).
JK juga mengakui ada perbedaan kepemimpinan antara SBY dan Jokowi. Mantan wakil presiden baik di era SBY dan Jokowi ini menjelaskan ada yang pandai mengambil keputusan cepat, namun ada juga yang memilih mempertimbangkan beberapa aspek sebelum mengambil keputusan.
Hal itu, kata JK, lumrah terjadi. Terlebih tiap langkah yang diambil keduanya nantinya akan berdampak pula pada tiap keputusan atau kebijakan yang dihasilkan.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla melambaikan tangan saat akan mengikuti acara peluncuran "Gerakan Nasional Mengisi Masjid dengan 1 Juta Sajadah Pelindung COVID-19" di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (11/3/2021). Foto: Rival Awal Lingga/ANTARAFOTO
"Tanpa bermaksud membandingkan antara Pak SBY dan Pak Jokowi, masing-masing dalam mengambil keputusan dan cara rapat yang tiap tahun jumlahnya hampir sama. Ada yang ambil keputusan langsung dalam rapat, ada yang dirapatkan lagi sampai tuntas," beber JK.
ADVERTISEMENT
JK pun merinci beberapa keputusan penting yang acap kali diambil SBY saat rapat berjalan. Misalnya keputusan mengurangi defisit APBN tahun 2005 dengan menaikkan harga BBM sebesar 126% dan konversi minyak tanah ke LPG yang diputuskan dalam sidang kabinet tahun 2006 menjadi beberapa keputusan yang diambil SBY pada saat rapat penting berjalan.
"Keputusan pembangunan infrastruktur dengan kerangka konektivitas disetujui di kabinet dan banyak lagi sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dicapai," ucap JK.
Keputusan penting lainnya juga diambil pada era kepemimpinan SBY, khususnya dalam bidang perdamaian atau penyelesaian konflik di Aceh yang saat itu disetujui melalui sidang kabinet.
Tak hanya itu, langkah penanganan cepat tsunami Aceh yang merupakan salah satu bencana alam terbesar di dunia juga menjadi keputusan penting yang diambil SBY pada masa sidang kabinet. Pembentukan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) saat itu dinilai berhasil merekonstruksi Aceh pascatsunami. Demikian pula dengan penanganan bencana alam di Yogyakarta dan Padang.
ADVERTISEMENT
"Dan banyak lagi keputusan-keputusan yang tentunya diputuskan dalam sidang kabinet, baik rapat terbatas atau pun paripurna. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tercapai," ungkap JK.
Jokowi dan SBY di Istana. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
JK juga menyebut kebijakan penting banyak dihasilkan pada masa pemerintahan Jokowi. Karena itu, ia memandang tak perlu lagi ada sindiran yang berusaha membeda-bedakan kerja dari satu presiden ke presiden lainnya.
"Hal yang sama pada zaman Pak Jokowi periode pertama dan kedua, begitu banyak keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat-rapat, baik rapat terbatas ataupun paripurna sehingga dapat berjalan program pembangunan infrastruktur dan mengatasi COVID-19 dengan sangat berhasil," pungkas JK.