JK soal Konflik Bersenjata di Papua: Jokowi Sudah Berusaha Membangun

19 Desember 2019 19:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla memberi sambutan di acara Seminar Nasional Ekonomi Islam di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Jumat (13/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla memberi sambutan di acara Seminar Nasional Ekonomi Islam di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Jumat (13/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Konfilk di Papua masih terus terjadi jelang akhir pergantian tahun baru. Terbaru, kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang terlibat baku tembak dengan aparat di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Selasa (17/12) sekitar pukul 15.30 WIT.
ADVERTISEMENT
Akibat peristiwa itu, dua prajurit TNI gugur. Yakni Lettu Inf. Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan penanganan setiap daerah tidak bisa disamakan.
“Tergantung bagaimana konfliknya di Papua. Pak Jokowi sudah sedemikian rupa membangun Papua, pemerintah bangun Papua,” kata JK di UGM, Kamis (19/12).
Jusuf Kalla. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
JK menilai pembangunan tidaklah cukup untuk menangani Papua. Ia mengatakan perlu adanya upaya sosial yang lebih baik agar masyarakat Papua merasakan pembangunan mempunyai arti yang besar bagi kehidupan mereka.
“Saat ini (pembangunan) masih dianggap bahwa itu semuanya belum dicukupi. Walaupun sebenarnya secara materi luar biasa. Ada masalah sosial yang harus kita perhatikan,” tegas JK.
Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan peristiwa konflik di Papua bukti gerakan sparatis harus dihadapi dengan pendekatan keamanan.
ADVERTISEMENT
“Itu buktinya Papua menunjukkan bukti bahwa gerakan sparatis harus dihadapi dengan pendekatan keamanan, untuk gerakan sparatis ya,” kata Mahfud MD ditemui usai menghadiri penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (HC) Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (18/12).
Dia mengatakan hal itulah yang juga terjadi di Nduga beberapa waktu lalu, gerakan sparatis menganiaya aparat saat itu.
“Kemarin juga sudah terjadi lagi. Oleh sebab itu bagi pemerintah Papua itu pendekatan pembangunannya adalah komprehensif sosial budaya dan keamanan gitu,” kata dia.
“Pendekatan keamanan karena masih ada peristiwa-peristiwa pembunuhan terhadap aparat secara keji. Mari kita jaga sama-sama, insyaallah pemerintah bisa menghadapi,” ujar dia.