JNE soal Beras Banpres Dikubur di Depok: Kita Ganti Semua, Tak Ada Kerugian
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anthony mengatakan kliennya telah mengganti beras rusak itu dengan yang baru sebelum di salurkan ke masyarakat.
"Transporter kami bertanggung jawab, kita ganti semua beras yang rusak. Ada enggak penerima manfaat yang komplain? Sampai hari ini tidak ada. Kita sudah ganti semua. Jadi tidak ada kerugian sedikitpun," kata Anthony saat meninjau lokasi penemuan beras tersebut di Depok, Jawa Barat, Rabu (3/8).
Anthony menjelaskan beras itu rusak saat di perjalanan dari Bulog. Beras terkena hujan sehingga ada yang berjamur dan tidak layak dikonsumsi.
Beras dengan kondisi itulah yang akhirnya diganti oleh JNE dengan beras yang baru. JNE kemudian mengubur beras yang rusak ke tanah kosong tersebut.
Karena sudah diganti, JNE mengeklaim beras yang rusak menjadi miliknya.
ADVERTISEMENT
"Beras yang hari ini saudara lihat dikubur, itu bukan beras bansos, itu adalah beras milik JNE. Kenapa dikubur? Karena beras itu sudah rusak," kata Anthony.
Kontrak dengan PT DNR
Dalam pemeriksaan di Polda Metro Jaya, pihak JNE mengaku mengambil sembako, termasuk paket "Beras Kita" di gudang Pulogadung, Jakarta, untuk dibagikan ke Depok. Hal tersebut dilakukan JNE setelah mendapatkan kontrak dari PT DNR.
Polisi menyebut, DNR adalah pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat yang berhak menerimanya untuk wilayah Depok pada 2020. Namun beras itu rusak dalam proses pengirimannya sehingga diganti dengan yang baru.
Anthony mengeklaim memiliki semua bukti terkait kasus tersebut. Namun ia akan menjabarkannya dalam konferensi pers pada Kamis (4/8) nanti.
ADVERTISEMENT