Joe Biden: 60 Juta Orang di AS Memenuhi Syarat untuk Divaksin Booster Pfizer

25 September 2021 3:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengemas vaksin corona Pfizer-BioNTech yang akan dikirimkan, di pabrik manufaktur Pfizer Global Supply Kalamazoo di Portage, Michigan, AS, Minggu (13/12). Foto: Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengemas vaksin corona Pfizer-BioNTech yang akan dikirimkan, di pabrik manufaktur Pfizer Global Supply Kalamazoo di Portage, Michigan, AS, Minggu (13/12). Foto: Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Sekitar 60 juta orang di Amerika Serikat kini memenuhi syarat untuk menerima suntikan booster dengan vaksin Pfizer. Presiden Joe Biden pada Jumat (24/9) mengungkapkan hal ini ketika peraturan pemberian vaksin booster kepada petugas kesehatan akan segera berakhir.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, otoritas kesehatan AS telah merekomendasikan suntikan booster untuk tiga kategori masyarakat: mereka yang berusia 65 tahun ke atas, mereka yang berusia 18-64 tahun dengan kondisi medis yang mendasari seperti diabetes dan obesitas, dan mereka yang khususnya terpapar virus karena pekerjaan atau tempat di mana mereka tinggal.
Yang terakhir adalah kelompok masyarakat berisiko besar dan termasuk guru, karyawan toko kelontong, petugas kesehatan, tahanan, dan orang-orang tunawisma yang tinggal di tempat penampungan.
Biden mengungkapkan total ada 20 juta orang yang telah menerima dosis kedua Pfizer sejak setidaknya 6 bulan lalu, yang kini telah memenuhi syarat untuk suntikan booster.
Presiden AS Joe Biden memperingati 20 tahun serangan 11 September 2001 di Flight 93 National Memorial di Stoystown, Pennsylvania, AS. Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
"Dapatkan [suntikan] booster," ungkap Biden dalam pernyataannya di Gedung Putih, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
"Saya akan segera menerima suntikan booster," kata presiden berusia 78 tahun itu. "Secepat mungkin".
Biden mengatakan masyarakat yang menerima vaksin Moderna atau Johnson & Johnson dapat menerima suntikan booster setelah penelitian selesai dan dia berharap seluruh warga AS dapat memenuhi syarat "dalam waktu dekat".
Sementara beberapa orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh di AS telah memenuhi syarat untuk menerima suntikan ketiga Pfizer atau Moderna sejak awal Agustus.

Kampanye Massal Suntikan Booster Pfizer dan Moderna Ditunda

Petugas kesehatan memberikan vaksin kepada pentonton di klinik vaksinasi pop-up, teater Pantages di Los Angeles, California, AS. Foto: Mario Anzuoni/REUTERS
Biden ingin meluncurkan kampanye massal suntikan booster Pfizer dan Moderna minggu ini untuk semua warga AS. Namun, kegiatan ini ditunda oleh otoritas kesehatan AS. Moderna tidak mengirimkan data yang dibutuhkan tepat waktu dan para ahli memiliki pandangan berbeda terkait apa yang harus dilakukan terhadap Pfizer.
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menolak panel ahli kesehatannya sendiri untuk mendukung suntikan booster Pfizer bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar karena pekerjaan mereka.
Terkait hal ini, Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan pihaknya harus bertindak berdasarkan "data yang kompleks, sering kali tidak sempurna" untuk kebaikan kesehatan masyarakat yang lebih besar.
"Dalam pandemi, bahkan dalam ketidakpastian, kami harus mengambil tindakan yang kami antisipasi akan memberikan kebaikan terbesar," kata Walensky.
Seorang wanita hamil menerima vaksin COVID-19 di Skippack Pharmacy di Schwenksville, Pennsylvania, AS. Foto: Hannah Beier/REUTERS
CDC diketahui mendukung rekomendasi suntikan booster terhadap mereka yang berusia di atas 65 tahun dan mereka dengan kondisi medis yang mendasarinya. Keputusan ini dikeluarkan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menyetujui suntikan booster Pfizer untuk wilayah yang lebih luas di AS.
ADVERTISEMENT
Namun sehari sebelum CDC mengumumkan rekomendasinya, para ahli meminta komite untuk tidak mendukung suntikan booster terhadap pekerja dengan tingkat keterpaparan tinggi. Hal ini pun menimbulkan kebingungan.
Perdebatan selama berjam-jam membuat para ahli terpecah karena komunitas ilmiah sejauh ini gagal mencapai konsensus tentang apakah vaksin booster corona diperlukan saat ini. Beberapa ahli mengkhawatirkan kurangnya data efikasi dan keamanan menambahkan suntikan lain ke rejimen vaksin Pfizer.
Mereka mengatakan, dua dosis asli masih terbukti sukses menjaga sebagian besar masyarakat pergi ke rumah sakit karena virus corona. Namun data juga menunjukkan efikasi vaksin terhadap infeksi menurun secara signifikan pada orang tua dari waktu ke waktu.