Joe Biden Beli 500 Juta Dosis Vaksin Corona, Disumbangkan ke Negara Lain

22 September 2021 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden berbicara saat Sidang Majelis Umum PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (21/9/2021). Foto: Kevin Lamarque/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden berbicara saat Sidang Majelis Umum PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (21/9/2021). Foto: Kevin Lamarque/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Joe Biden akan mengumumkan komitmen baru Amerika Serikat dalam donasi vaksin COVID-19, dengan membeli 500 juta dosis tambahan untuk disumbangkan ke negara-negara di dunia.
ADVERTISEMENT
Biden akan segera menyelenggarakan konferensi virtual dengan pokok bahasan meningkatkan laju vaksinasi global. Dengan konferensi ini, Biden berharap dapat menjadi contoh terdepan bagi dunia.
Dikutip dari Reuters, dengan tambahan donasi 500 juta dosis, total dosis vaksin COVID-19 yang disumbangkan oleh AS mencapai lebih dari 1,1 miliar.
Dosis vaksin produksi AS, yaitu Pfizer/BioNTech, akan dikirimkan ke negara-negara berpendapatan rendah atau menengah mulai Januari 2022 mendatang.
“Ini adalah komitmen besar oleh AS. Faktanya, untuk setiap satu suntikan yang telah kita berikan di AS hingga kini, kita sekarang mendonasikan hingga tiga suntikan untuk negara-negara lainnya,” ujar seorang pejabat senior pemerintahan AS pada Rabu (22/9).
Salah seorang sumber mengatakan, pemerintah membayar hingga 7 USD per dosis, atau setara dengan Rp 99 ribu.
ADVERTISEMENT
Pada bulan Juni lalu, pemerintahan Biden telah sepakat untuk membeli dan mendonasikan hingga 500 juta dosis vaksin Pfizer/BioNTech. Di bawah kontrak tersebut, AS akan membayar perusahaan Pfizer dan BioNTech sekitar 3,5 miliar USD (Rp 49,8 triliun), atau sekitar 7 USD (Rp 99 ribu) per suntikan.
Kotak berisi vaksin corona Pfizer-BioNTech yang akan dikirimkan, di pabrik manufaktur Pfizer Global Supply Kalamazoo di Portage, Michigan, AS, Minggu (13/12). Foto: Pool via REUTERS
Belakangan ini, Amerika Serikat terus dijatuhi kritik oleh dunia akibat merencanakan pemberian vaksinasi dosis ketiga (booster), ketika di negara lainnya, masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksin dosis pertama.
Pada pidato di Sidang Umum PBB pada Selasa (21/9), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegur pemimpin-pemimpin negara atas distribusi vaksin yang tidak merata. Guterres menyebutnya sebuah “kecabulan” dan memberikan nilai F untuk etika negara-negara dunia.
Konferensi virtual yang akan diselenggarakan Biden itu juga akan berfokus pada mengatasi kekurangan oksigen serta memproduksi lebih banyak lagi obat-obatan untuk perawatan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pertemuan tersebut akan membahas persiapan dunia untuk menghadapi potensi pandemi lainnya di masa depan.
Salah satu target yang ditekankan dalam konferensi ini nantinya adalah memvaksinasi 70% dari total populasi setiap negara pada September 2022 mendatang.