Joe Biden Bidik China saat Sampaikan Pidato Pertama di Depan Kongres AS

29 April 2021 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden berpidato pada sesi gabungan Kongres di majelis DPR AS di Washington, AS, Rabu (28/4). Foto: Melina Mara/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden berpidato pada sesi gabungan Kongres di majelis DPR AS di Washington, AS, Rabu (28/4). Foto: Melina Mara/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Joe Biden membidik China dalam pidato pertamanya di hadapan Kongres pada Rabu (29/4/2021) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Biden menegaskan, akan terus mempertahankan keberadaan militer AS di wilayah Indo-Pasifik yang dekat dengan China. Politikus Partai Demokrat ini juga berjanji meningkatkan pengembangan teknologi dan perdagangan.
"China dan banyak negara lain mendekat dengan cepat. Kita harus membangun dan mendominasi produk dan teknologi kami di masa depan," ucap Biden seperti dikutip dari Reuters.
Presiden AS Joe Biden berpidato pada sesi gabungan Kongres di majelis DPR AS di Washington, AS, Rabu (28/4). Foto: Melina Mara/Pool via REUTERS
Dalam pidato itu, Biden berulang kali mengatakan kompetisi dengan China adalah suatu tantangan besar bagi kebijakan luar negeri AS saat ini.
Oleh karenanya, Biden mengajak politikus Demokrat dan Republik untuk bergerak bersama menghadapi China. Kebijakan keras bahkan siap diambil Biden saat berurusan dengan Negeri Tirai Bambu.
"Amerika akan berdiri melawan praktik dagang tak adil yang melemahkan pekerja dan industri AS serta terhadap pencurian kekayaan intelektual dan teknologi AS," kata Biden.
Presiden China Xi Jinping memberi penghargaan untuk tenaga medis yang berjuang melawan virus corona, di Aula Besar Rakyat di Beijing, China, (8/9). Foto: Carlos Garcia Rawlins/REUTERS
Terkait kehadiran militer AS, Biden menjelaskan hal itu sudah disampaikan ke Presiden China Xi Jinping.
ADVERTISEMENT
"Kehadiran militer kami di Indo-Pasifik seperti apa yang kami lakukan untuk NATO di Eropa, ini bukan untuk memulai konflik tapi sebagai tindakan pencegahan," tutur dia.
Selain menyinggung China, Biden turut mengarahkan serangan verbal ke Rusia dan Presiden Vladimir Putin. Biden menegaskan, upaya Rusia mengintervensi pemilu AS dan serangan siber tak bisa diterima.
Akan ada konsekuensi besar yang bakal dihadapi Rusia. Meski demikian Biden memastikan AS tak ingin ada eskalasi ketegangan dengan Rusia.