Joe Biden Mulai Diragukan, Anggota Partai Demokrat Desak Mundur dari Pemilu AS

3 Juli 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina di Royal Warsaw Castle Gardens di Warsawa, Polandia pada Selasa (21/2/2023). Foto: Aleksandra Szmigiel/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina di Royal Warsaw Castle Gardens di Warsawa, Polandia pada Selasa (21/2/2023). Foto: Aleksandra Szmigiel/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa anggota Partai Demokrat yang selama ini setia kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden (81) mulai meragukan upayanya terpilih kembali pada Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ada anggota yang mendesak agar Biden mundur dari pencalonan, terutama setelah penampilan debatnya yang goyah minggu lalu.

Tekanan dari Donor dan Anggota Partai

Dikutip dari Reuters, meskipun keputusan untuk melanjutkan pencalonannya sebagian besar berada di tangan Biden sendiri, tekanan dari berbagai pihak semakin meningkat.
Beberapa negara donor telah secara terbuka menyerukan agar Biden mundur. Sementara anggota Partai Demokrat lainnya mengkhawatirkan kemampuan Biden untuk mengalahkan calon dari Partai Republik, Donald Trump (78), pada November mendatang.
Salah satu staf Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat mengungkapkan 25 anggota DPR dari Partai Demokrat telah bersiap untuk meminta Biden mundur jika ia tampak semakin goyah dalam beberapa hari mendatang.
Anggota DPR Demokrat yang moderat di distrik-distrik yang kompetitif juga menghadapi pertanyaan sulit dari konstituen mereka.
Presiden AS Joe Biden dan mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berpartisipasi dalam debat presiden pertama pemilu 2024 di studio CNN di Atlanta, Georgia, Sabtu (28/6/2024). Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP

Dukungan Menurun

ADVERTISEMENT
Jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan setelah debat menunjukkan bahwa satu dari tiga anggota Partai Demokrat berpendapat Biden harus mengakhiri upayanya untuk terpilih kembali.
Perwakilan AS, Lloyd Doggett, menjadi anggota Kongres pertama dari Partai Demokrat yang secara terbuka menyerukan agar Biden mundur dari pemilihan presiden.
Dalam wawancaranya dengan NBC News, Doggett berharap lebih banyak anggota parlemen Demokrat akan mengikuti jejaknya.

Pencapaian dan Keraguan

Mantan Ketua DPR Nancy Pelosi menekankan berbagai pencapaian legislatif Biden dalam wawancaranya dengan MSNBC.
Namun, Pelosi juga mengakui bahwa sah untuk menanyakan apakah penampilan debat Biden adalah akibat dari satu malam buruk atau masalah kesehatan yang lebih serius. Ia menegaskan bahwa Trump juga harus mendapat pengawasan yang sama.
“Keputusan Joe Biden untuk maju adalah keputusan yang akan kita semua terima karena rekor yang dia miliki dan kinerja yang akan menyertainya,” ujar Pelosi, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT

Klarifikasi dari Gedung Putih

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menegaskan bahwa Biden tidak mengalami "episode" (baca: masalah) kesehatan, melainkan hanya malam yang buruk.
Wakil Presiden Kamala Harris juga menyatakan dukungannya, mengatakan bahwa Biden adalah calon mereka dan yakin akan mengalahkan Trump sekali lagi.
Gambar Presiden AS Joe Biden ditampilkan saat mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengadakan acara kampanye, di Chesapeake, Virginia, AS 28 Juni 2024. Foto: Brendan McDermid/Reuters
Biden menyalahkan kinerjanya yang buruk pada kurangnya tidur dan mengungkapkan bahwa kampanyenya telah mengumpulkan USD 38 juta sejak debat tersebut.
"Saya memutuskan untuk berkeliling dunia beberapa kali sebelum debat. Itu bukan alasan, tapi penjelasan," katanya.
Beberapa anggota Partai Demokrat menyarankan agar Biden mempertimbangkan masa depan partainya secara lebih luas.
Perwakilan Demokrat, Mike Quigley, menyatakan keputusan ada di tangan Biden, tetapi ia harus menyadari dampak besar keputusannya terhadap pemilihan lainnya yang akan datang.
ADVERTISEMENT

Langkah Selanjutnya

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden saat berpidato dalam peringatan Hari Kemerdekaan di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Senin (4/7/2022). Foto: Tom Brenner/REUTERS
Untuk meningkatkan dukungan, Biden akan mengadakan pertemuan dengan para gubernur Partai Demokrat dan berbicara dengan anggota parlemen. Doggett mengatakan ia telah meminta Gedung Putih untuk berbicara secara pribadi dengan Biden mengenai seruannya agar Biden mundur, namun belum mendapat tanggapan.
Tim kampanye Biden juga mengadakan pembicaraan telepon yang sulit dengan penyandang dana penting yang mempertanyakan rencananya untuk tetap ikut dalam pencalonan.
Biden dijadwalkan melakukan wawancara dengan ABC dan berencana menggelar konferensi pers di KTT NATO pekan depan.
Tim kampanye Biden mengungkapkan, mereka dan sekutu Demokratnya telah mengumpulkan 264 juta USD pada kuartal kedua, termasuk 127 juta USD pada bulan Juni dan rekor penggalangan dana “akar rumput” pada hari debat Biden.

Opsi Nama Pengganti

Wakil Presiden AS Kamala Harris mengunjungi Pusat Kesehatan St. Paul, sebuah klinik yang melakukan aborsi, di St. Paul, Minnesota, AS, 14 Maret 2024. Foto: REUTERS/Nicole Neri
Joe Biden menatap Pemilu AS 2024 setelah memenangi pemilihan pendahuluan Partai Demokrat awal tahun ini. Tetapi, mengutip Guardian, Biden tidak secara resmi menjadi calon presiden dari Partai Demokrat sampai disahkan pada Konvensi Nasional Partai Demokrat 2024 di Chicago, yang berlangsung pada 19-22 Agustus.
ADVERTISEMENT
Tidak ada mekanisme formal untuk menggantikan Biden sebagai calon presiden. Jadi ketika ada desakan agar Biden digantikan sosok lain, maka langkah seperti itu akan menjadi yang pertama kalinya dilakukan oleh partai politik AS di zaman modern.
Sejumlah nama menjadi opsi pengganti Biden, seperti Kamala Harris, Gavin Newsom, J B Pritzker, Gretchen Whitmer, Sherrod Brown, dan Dean Phillips.