Joe Biden Peringatkan Netanyahu: Serangan ke Rafah Akan Menjadi Kesalahan

19 Maret 2024 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan ketiganya di House Chamber of the US Capitol di Washington, DC, AS, 07 Maret 2024. Foto: SHAWN THEW/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan ketiganya di House Chamber of the US Capitol di Washington, DC, AS, 07 Maret 2024. Foto: SHAWN THEW/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa serangan ke Rafah — wilayah Gaza di dekat perbatasan dengan Mesir — adalah kesalahan. Ini adalah pembicaraan pertama Biden dan Netanyahu dalam sebulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu belakangan AS terus menekan Israel, sekutu dekatnya, lantaran semakin meroketnya korban jiwa di Gaza. Sejak meluncurkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel membunuh 31 ribu lebih warga. Mayoritas korban jiwa adalah perempuan dan anak-anak.
Komunikasi teranyar Biden dan Netanyahu digelar pada Senin (18/3). Saat ini Israel sedang bersiap menyerang Rafah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP
Dalam perbincangan dengan Biden, Netanyahu sebenarnya setuju mengirim tim keamanan ke Washington demi membahas rencana operasi militer di Rafah. Akan tetapi, Netanyahu menegaskan akan tetap menyerang Rafah demi mencapai tujuan perang, yaitu melenyapkan Hamas.
Rafah yang berada di dekat perbatasan Gaza-Mesir saat ini menjadi kamp pengungsian sebagian besar warga Gaza.
Peta Gaza - Rafah Foto: google.maps
Menurut Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, Biden mengkhawatirkan lonjakan korban jiwa jika Israel menyerang Rafah. Biden juga mendorong alternatif lain dibanding meluncurkan operasi militer Rafah.
ADVERTISEMENT
“Operasi darat besar akan menjadi sebuah kesalahan, itu akan membuat lebih banyak lagi kematian warga tak berdosa,” kata Sullivan usai pertemuan Biden-Netanyahu pada Senin (18/3), seperti dikutip dari AFP.
“Memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan, memperdalam krisis di Gaza, dan membuat Israel makin terisolasi secara internasional,” sambung dia.