Johan Budi Protes Absen di Komisi II: Orang Patuh Aturan Masuk Surga

Mantan Jubir KPK dan Jubir Istana yang menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi PDI Perjuangan Johan Budi (tengah) melambaikan tangan usai mengikuti Sidang Paripurna MPR ke-2 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019) Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.

Komisi II DPR menggelar rapat dengan Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, di dalam rapat terjadi beberapa protes kecil.

Salah satu protes datang dari anggota Komisi II DPR Fraksi PDIP Johan Budi. Johan mempersoalkan absensi dan urutan bertanya anggota DPR yang menurutnya tak sesuai aturan.

"Sebelum saya bertanya, saya ingin memastikan kembali aturan main rapat kita ini pimpinan. Kemarin itu dijelaskan bahwa yang bertanya adalah yang hadir duluan dalam urutan. Tadi menurut saya tidak dari yang hadir duluan di kertas absen," kata Johan di ruang rapat Komisi II DPR, Senin (11/11).

Hal ini lantas membuat Wakil Ketua Komisi II Arif Wibowo ingin melakukan interupsi. Namun, Johan menolak untuk diinterupsi. Hal ini kemudian mengundang tawa dari para peserta rapat yang hadir.

"Sebentar, pimpinan, belum selesai. Jangan dipotong kalau belum selesai," kata Johan.

Suasana RDP Komisi II DPR dengan KPU membahas PKPU Pilkada 2020. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan

Johan mengajukan protes karena menurutnya pimpinan rapat tak mengurutkan penanya sesuai dengan anggota yang datang lebih dulu. Johan termasuk salah satu anggota Komisi II yang duduk di ruang rapat cukup lama sebelum rapat dimulai.

Johan menjelaskan protes bukan karena tak ingin didahului, namun baiknya mengikuti aturan yang telah disepakati. Johan bahkan menyinggung soal surga dengan nada sedikit bergurau.

"Saya bukan enggak mau dibelakangkan, tapi kita patuh pada aturan. Sesungguhnya orang-orang yang patuh kepada aturan itu biasanya masuk surga," kata dia.

Wakil Ketua Komisi II Arif Wibowo kemudian menjelaskan alasannya. Dia mengatakan hanya memanggil sesuai dengan urutan absensi yang diberikan kepadanya. Perihal siapa yang duduk lebih awal di ruang rapat tak menjadi tugasnya untuk memperhatikan satu per satu.

"Saya perlu jelaskan ini antara datang dan absen ini. Ini berdasarkan absensi di sesi ini. Jadi bisa jadi absen ke kamar mandi. Jadi pimpinan supaya clear tidak dalam posisi menunggui orang-orang datang anggota datang, jadi saya terima dan sesuai absen, tanda tangan maka saya sebutkan satu-satu," jelasnya.

Dia kemudian bergurau perlu ada alat yang dirancang untuk memantau detail urutan anggota yang hadir. Hal ini lantas mengundang tawa seluruh pihak.