Jokowi Bahas Omnibus Law di Depan Ratusan CEO Negara Anggota APEC

20 November 2020 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi hadiri KTT APEC 2020 secara Virtual.
 Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi hadiri KTT APEC 2020 secara Virtual. Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hadir dalam pertemuan yang dihadiri ratusan CEO dari negara anggota APEC. Pada pertemuan tersebut Jokowi memaparkan soal pengesahan Omnibus Law di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pertemuan APEC CEO Dialogue diselenggarakan secara virtual pada Kamis (19/11). Selain Jokowi hadir pula sejumlah pemimpin dunia, seperti Presiden China Xi Jinping, PM Jepang Yoshihide Suga, PM Malaysia Muhyiddin Yassin, dan beberapa lainnya.
"Di dalam APEC CEO Dialogue kemarin Presiden pada intinya menyampaikan upaya yang dilakukan Indonesia untuk memastikan iklim investasi dan perdagangan yang kondusif," kata Menlu Retno Jumat (20/11).
Presiden Jokowi hadiri KTT APEC 2020 secara Virtual. Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
"Presiden juga menjelaskan berbagai aspek dari omnibus law undang-undang Cipta kerja untuk dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan terutama di masa sulit ini," sambung dia.
APEC CEO Dialogue adalah bagian dari KTT virtual APEC yang dihadiri Jokowi. Walau digelar virtual, Malaysia adalah tuan rumah KTT APEC 2020.
Pada pertemuan puncak yaitu APEC Economic Leaders Meeting (20/11) , Jokowi menyebut Bogor Goals yang dihasilkan pada KTT APEC 26 tahun lalu di Indonesia masih begitu relevan. Sebab, Bogor Goals memandu kerjasama APEC sampai tahun ini.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadiri KTT APEC 2020 secara Virtual. Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Bogor Goals juga dianggap fondasi kuat bagi kerjasama APEC, dari sisi keterbukaan maupun pengakuan adanya treatment berbeda yang harus diberikan ke ekonomi maju dan ekonomi berkembang.
ADVERTISEMENT
"Dalam KTT tadi Presiden Republik Indonesia antara lain menyampaikan bahwa sebuah terobosan besar telah dilakukan APEC di tahun 1994," tutur Retno.
"Terobosan ini dinilai Presiden masih sangat relevan sampai saat ini antara lain mengenai pentingnya memperkokoh sistem pasar terbuka dan multilateralisme dan tebalnya spirit saling membantu, bekerja sama untuk mencapai tatanan ekonomi yang menguntungkan semua," ucap Retno.