Jokowi: Banjir Lebak karena Penambangan Emas Ilegal di Hutan

7 Januari 2020 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga saat meninjau lokasi longsor Pondok Pesantresn Latansa, Parakansantri, Lebak, Banten, Selasa (7/1). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga saat meninjau lokasi longsor Pondok Pesantresn Latansa, Parakansantri, Lebak, Banten, Selasa (7/1). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Kampung Pakansantri, Lebak, Banten, Selasa (7/1). Dalam peninjauan itu, Jokowi melihat beberapa gedung yang rusak parah akibat bencana, salah satunya Pesantren La Tansa.
ADVERTISEMENT
Dalam penjelasannya, Jokowi menyebut banjir bandang di lokasi tak hanya diakibatkan curah hujan yang meningkat, namun ulah perambahan hutan secara liar untuk kegiatan penambangan emas ilegal.
"Di Lebak Provinsi Banten kita lihat memang ini karena perambahan hutan karena menambang emas secara ilegal," kata Jokowi di lokasi.
Banjir melanda permukiman di Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak,Banten, Selasa (31/12). Foto: ANTARA/Dokumen
Untuk itu, Jokowi meminta pemerintah daerah menghentikan aksi penambangan ilegal yang hanya menguntungkan segelintir orang itu. Jokowi menyinggung hal tersebut di samping Gubernur Banten Wahidin Halim.
"Tadi saya sudah sampaikan ke Pak Gub Pak Bupati agar ini dihentikan. Tidak bisa lagi karena keuntungan 1, 2, 3 orang kemudian ribuan yang lainnya dirugikan dengan adanya banjir bandang ini," ujarnya.
Sementara, untuk penangan dampak dari banjir bandang ini, Jokowi memastikan akan menyelesaikan pembangunan infastruktur secara cepat. Khususnya pembangunan jembatan-jembatan penghubung antardesa.
ADVERTISEMENT
"Tadi dilaporkan ada 23 jembatan penting yang menghubungkan antardesa antarwilayah ini minta agar segera diselesaikan. Tadi saya sudah perintah ke PU agar dalam 3-4 bulan ini semua sudah bisa diselesaikan dan juga ada sekolah yang rusak 19," jelasnya .
"Nanti saya juga perintah juga Kementerian Mendikbud dan kementerian PU agar ini segera diperbaiki," tambahnya.
Sementara, untuk rumah warga yang rusak maka dijanjikan Jokowi akan didata terlebih dahulu dan dikoordinasikan dengan pihak terkait agar bisa dibangun kembali.
"Rumah yang rusak dilaporkan oleh Bupati tadi ada 1.410. Nanti akan kita data di lapangan secara lengkap apakah memungkinkan untuk di relokasi karena melihat banjir yang besar seperti ini jadi harus direlokasi tapi lahannya di mana nanti biar bupati yang akan menyampaikan," pungkasnya.
Sejumlah warga mengambil bantuan logistik yang dijaruhkan petugas Polairud Polda Banten melalui helikopter di Kampung Muhara, Lebak, Banten, Senin (6/1). Foto: ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki
ADVERTISEMENT