Jokowi: Banyak Kementerian Tak Mau Beli Produk Dalam Negeri, Alasan Macam-macam

14 Juni 2022 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo membacakan sumpah jabatan saat melantik pengurus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) masa jabatan tahun 2022-2027 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/6/2022).  Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo membacakan sumpah jabatan saat melantik pengurus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) masa jabatan tahun 2022-2027 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengungkapkan hingga saat ini masih banyak kementerian yang tak mau beli produk dalam negeri. Jokowi heran, padahal produk dalam negeri banyak yang memiliki kualitas bagus.
ADVERTISEMENT
Jokowi meminta APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) dan BPKP mengawal serius program agar kementerian fokus belanja dalam negeri. Program ini, kata Jokowi, harus berhasil.
“Belanja produk dalam negeri harus berhasil, banyak Kementerian, banyak lembaga, banyak daerah, tidak mau beli produk dalam negeri. Alasannya macam-macam. Speknya enggak paslah, kualitasnya enggak baiklah, alasan banyak sekali, itu yang Bapak, Ibu kawal,” kata Jokowi saat memberi sambutan di Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/6).
Jokowi menyebut jajaran pemerintah sebenarnya bodoh karena tak mau membeli produk dalam negeri.
“Kalau caranya seperti itu bodoh sekali kita. Saya harus ngomong apa adanya. Ini APBN loh, ini uang APBD loh, belinya produk impor. Nilai tambahnya yang dapat negara lain, lapangan kerja yang dapat orang lain, apa enggak bodoh kita ini?” tegas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Ia lalu mengenang perjalanannya di Wakatobi Sulawesi Tenggara. produk lokal di sana terkemas dengan sangat bagus. Namun, nyatanya masih banyak kementerian yang tetap membeli barang impor.
“Brandingnya bagus, lah kok beli impor. Banyak sekali macamnya. Saya berikan contoh saja yang mesin jahit low speed, coba dilihat, harga impor Rp 13 juta, harga dalam negeri Rp 12.800.000. Apa sih bedanya. Lebih murah jelas,” urai Jokowi.
Hadir dalam Rakornas itu Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Mendagri Tito Karnavian, Seskab Pramono Anung dan Menteri-menteri lainnya.