Jokowi: Banyak Pengusaha Tanya Apa Bisa Vaksin Mandiri, Kenapa Tidak?

21 Januari 2021 10:36 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menerima kartu vaksinasi COVID-19 usai disuntik vaksin corona di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menerima kartu vaksinasi COVID-19 usai disuntik vaksin corona di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyebut vaksinasi corona seharusnya bisa selesai kurang dari setahun. Menurut dia, Indonesia memiliki sumber daya yang memungkinkan vaksinasi dilakukan dengan cepat.
ADVERTISEMENT
"Terus kita dorong juga kesiapan vaksinnya jangan sampai terlambat.  Ini kenapa pernah saya bilang sebetulnya tidak ada setahun.  Harusnya vaksinasi bisa kita selesaikan karena angka angkanya yang saya hitung kita bisa," kata Jokowi saat memberi sambutan secara virtual dalam Pembukaan Kompas100 CEO Forum 2021, Kamis (21/1).
Jokowi kemudian bercerita bahwa banyak pengusaha bertanya apakah vaksinasi mandiri dimungkinkan. Jokowi menyebut hal ini bukan mustahil dilakukan.
Tapi, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan hal tersebut. Menurut Jokowi, masih ada beberapa hal teknis yang harus dipertimbangkan pemerintah.
"Banyak dari perusahaan, para pengusaha menyampaikan: Pak, bisa enggak kita vaksin mandiri? Ini yang baru kita akan putuskan, karena apa? Kita perlu mempercepat, perlu sebanyak-banyaknya apalagi biayanya ditanggung perusahaan sendiri. Kenapa tidak?" kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi harus kita kelola isu ini dengan baik. Mungkin bisa diberikan asal merek vaksin berbeda. Tempat untuk melakukan vaksin juga berbeda. Bisa dilakukan," lanjut Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan seluruh pelaku usaha agar tetap taat dengan protokol kesehatan. Menurut dia, protokol kesehatan merupakan salah satu kunci utama agar bebas dari pandemi, meski sudah ada vaksin COVID-19.
Jokowi menegaskan, prokes harus dilakukan mulai dari restoran, pabrik, hingga ketika bepergian.
"Protokol kesehatan ini akan mengubah semuanya sehingga hal hal berkaitan dengan ekonomi nanti juga akan ada protokolnya," tutup Jokowi.