Jokowi Batal Kunjungi Korban Longsor Bogor karena Cuaca Buruk

5 Januari 2020 13:15 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses evakuasi lanjutan pencarian korban longsor di Kecamatan Sukajaya, Bogor. Foto: Dok. SAR Bandung
zoom-in-whitePerbesar
Proses evakuasi lanjutan pencarian korban longsor di Kecamatan Sukajaya, Bogor. Foto: Dok. SAR Bandung
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi korban longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Minggu (5/1). Namun, Jokowi terpaksa membatalkan agendanya karena helikopter yang ditumpanginya batal mendarat di Sukajaya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Antara, helikopter yang membawa Jokowi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto harus balik kanan karena cuaca buruk.
"Setengah jam kemudian balik ke Ats (Atang Sanjaya) setelah take off sekitar jam 08.30 WIB. Tapi tidak tahu lanjut ke mana setelah dari sini," ujar Komandan Skadron Udara 6 Wing 4 Lanud Atang Sendjaja (Ats), Letkol Pnb Risdiyanto kepada Antara di Bogor, Minggu (5/1).
Presiden Jokowi saat akan meninjau lokasi bencana banjir di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Minggu (5/1). Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Risdiyanto menjelaskan, ada 3 unit helikopter yang dijadwalkan mendarat di Sukajaya dari Lanud Atang Sanjaya. Pertama, rombongan Presiden Jokowi, kedua helikopter yang ditumpangi Bupati Bogor Ade Yasin. Helikopter terakhir membawa batuan logistik bagi korban longsor di Sukajaya.
Meski helikopter rombongan Jokowi balik kanan, dua helikopter lainnya tetap bisa mendarat. Menurut Risdiyanto, cukup berisiko jika helikopter rombongan presiden dipaksakan menembus cuaca ekstrem.
Presiden Jokowi meninjau Waduk Pluit, Jumat (3/1). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
"Di sana memang cuacanya parah. Waktu hari Jumat kemarin juga saya kesulitan masuk untuk antar logistik, tapi dipaksakan akhirnya bisa masuk," kata Risdiyanto.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, hingga kemarin sore akses menuju kantor Kecamatan Sukajaya, hanya bisa dilalui dengan jalan kaki, mulai dari posko bencana Desa Sukamulih. Kondisi tersebut membuat pasokan logistik untuk pengungsi di wilayah Desa Pasir Madang hingga Cileuksa tersendat.
Saat ini, pengiriman utama logistik masih mengandalkan jalur udara. Sebab, jalan utama tertimbun longsoran tanah di beberapa titik.