Jokowi Cerita Kejamnya Politik: Isunya Itu-itu Saja

25 Januari 2019 18:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan saat penyerahan sertifikat tanah di halaman Skadron 21/Sena Puspenerbad Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan saat penyerahan sertifikat tanah di halaman Skadron 21/Sena Puspenerbad Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga persaudaraan. Ia dengan tegas mengimbau untuk tidak berselisih hanya karena pilihan politik yang berbeda di Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya titip betul. Negara kita ini majemuk. Jaga kerukunan kita. Jangan sampai karena pilihan bupati, gubernur, presiden, kita jadi tak rukun. Ini tiap 5 tahun akan ada terus. Apa kita mau?" kata Jokowi saat membagikan sertifikat di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat (25/1).
Jokowi juga menyayangkan banyaknya isu miring di Pemilu 2019. Menurutnya, isu yang ditampilkan di tahun politik tidak ada yang baru.
"Kalau ada pilihan bupati, misal ada 3 calon, lihat saja rekam jejaknya, prestasinya apa, gagasannya apa, idenya apa. Jangan ada isu ini, isu ini. Tahun politik isunya itu-itu saja," ujarnya.
Jokowi tidak ingin hanya karena pilihan politik yang berbeda membuat masyarakat tidak saling menyapa. Sehingga ia meminta masyarakat untuk berpolitik secara cerdas.
ADVERTISEMENT
"Masa antarkampung tak saling bicara karena pilihan bupati? Ada tapi bukan di Bekasi. Saya melihatnya loh. Ini masalah politik. Kita berpolitik boleh, tapi berpolitik yang cerdas," tegasnya.
Jokowi kembali menyinggung soal isu PKI yang diarahkan kepada dirinya. Selama 4 tahun, kata dia, isu itu terus ditujukan kepadanya.
"Saya 4 tahun dengerin, ya Allah sabar, sabar. Coba dilihat, Presiden Jokowi itu PKI. Ada enggak itu di Bekasi? PKI dibubarkan '65-'66. Saya lahir tahun 61. Nangkep? Umur saya berarti baru 4 tahun. Masih balita," jelasnya.
Jokowi juga mengaku kaget ketika anaknya memperlihatkan foto seseorang yang mirip dengannya sedang berada di samping DN Aidit yang sedang berpidato pada 1955. Ia menyebut tersebarnya foto tersebut sebagai bentuk kejamnya politik.
ADVERTISEMENT
"Tapi gambar saya ditaruh situ. Kejam enggak itu? Anak saya (bilang), Pak ada gambar gini di medsos. Saya lihat, lah kok wajahnya mirip saya? Kejamnya politik seperti itu," pungkasnya.