Jokowi di Peringatan Nuzulul Quran: Jangan Merasa Lebih Suci dari Yang Lain

19 April 2022 21:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi membuka Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) secara virtual di Istana Negara, Jakarta. Foto: YouTube Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi membuka Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) secara virtual di Istana Negara, Jakarta. Foto: YouTube Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hadir secara virtual dalam acara peringatan Nuzulul Quran (peringatan turunnya Al-Qur’an) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag). Dalam kesempatan itu Jokowi juga menyampaikan sambutan.
ADVERTISEMENT
Dalam penggalan sambutannya, Jokowi mengatakan, Al-Quran adalah petunjuk dan pembeda antara yang haq dan yang bathil.
“Sebagai peringatan, sebagai rahmah, sebagai penjelas, sebagai berita gembira, dan bahkan sebagai obat bagi hati yang sedang duka dan sakit,” kata Jokowi, Selasa (19/4).
Sebagai bangsa yang berketuhanan, lanjut Jokowi, semua dituntut untuk percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Konsekuensi dari beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah kita harus menerima dengan lapang dada bahwa keberagaman ini merupakan kehendak Allah SWT. Al-Quran menegaskan bahwa keanekaragaman yang terjadi pada berbagai makhluk Tuhan pada hakikatnya merupakan sunatullah, sebuah ketetapan Allah subhanahu wa taala, sebuah skenario Allah SWT,” terang Jokowi.
Jokowi menyebut keberagaman merupakan anugerah dari Allah SWT harus terus dijaga, rawat dan kelola dengan baik agar terjadi perjumpaan, yaitu membangun kebersamaan dalam dialog-dialog yang sehat dengan semangat saling melengkapi dan saling memperkaya satu dengan yang lain serta berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan.
ADVERTISEMENT
“Kita harus menyadari bahwa masing-masing elemen bangsa yang beraneka ragam memiliki kebaikan dan kelebihannya sendiri-sendiri," ucap mantan Gubernur Jakarta ini.
Lebih lanjut, Jokowi menekankan, kebaikan-kebaikan dari berbagai elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote sejatinya perlu dikedepankan kepentingan bersama, dikontribusikan untuk kemanfaatan bersama.
Karena itu, Jokowi mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Nuzulul Quran ini sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan dalam keragaman.
“Yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan negeri dan bangsa yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur,” tandas Jokowi.
Hadir dalam kesempatan itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenag.