Jokowi Diminta Bantu Redakan Konflik AS-Iran

11 Januari 2020 15:09 WIB
Rudan Iran yang ditembakkan ke pangkalan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak. Foto: Iran Press / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Rudan Iran yang ditembakkan ke pangkalan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak. Foto: Iran Press / via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) Said Aqil, meminta Presiden Joko Widodo berperan aktif mengurangi tensi ketegangan antara Iran-Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Iran dan AS terlibat konflik di Irak. Perseteruan diawali terbunuhnya Jenderal Iran, Qassem Soleimani, di Baghdad. Serangan itu dibalas Iran dengan menembaki pangkalan militer AS.
"Saya minta pemerintah (Indonesia), Presiden (Jokowi) berbuat sesuatu untuk mendinginkan atau meredam konflik Iran-AS," ucap Said yang juga Ketua PBNU di kantor PGI, Salemba, Jakarta, Sabtu (11/1).
Presiden Joko Widodo Meninjau pasar Johar, Senin (30/12). Foto: Dok. Agus Suparto
Sementara itu, Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum UI, Hikmahanto Juwana, mengatakan demi mengantisipasi agar Indonesia tak terkena dampak atas pertikaian, pemerintah harus ambil bagian meredam konflik.
Langkah tersebut dapat dilakukan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
“Saya setuju dengan apa yang Ibu Menlu katakan bahwa kita mengupayakan terjadi jalan keluar yang baik. Salah satunya adalah Indonesia, karena kita anggota tidak tetap DK PBB, mengusulkan adanya pembahasan mengenai masalah ini,” ujar Hikmahanto.
ADVERTISEMENT
“Kita bisa mewakilkan atau merepresentasikan rakyat yang punya penduduk Islam terbesar, atas dasar itu kita bisa berupaya secara diplomasi untuk menurunkan ketegangan ini,” pungkasnya.