Jokowi Dinilai Masih Menggantung Ganjar soal Capres 2024

24 Mei 2022 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Rakernas V 2022 Relawan Pro Jokowi (Projo) di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5). Foto: Relawan Projo
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Rakernas V 2022 Relawan Pro Jokowi (Projo) di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5). Foto: Relawan Projo
ADVERTISEMENT
Pidato Jokowi saat pembukaan Rakernas V Projo, Sabtu (21/5) lalu menjadi sorotan publik. Jokowi dinilai memberikan kode untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres 2024.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun berpendapat Jokowi sekadar menggantungkan Ganjar Pranowo. Menurut dia, Jokowi belum secara eksplisit mengumumkan siapa yang bakal didukung di 2024.
“Saya melihat Pak Jokowi masih berusaha 'menggantung' Pak Ganjar. Jadi Pak Ganjar tidak dibiarkan menjauh, tapi juga tidak diberikan kepastian dukungan,” kata Rico, Selasa (24/5).
Berdasarkan pengamatannya, Jokowi berperilaku demikian kepada semua capres potensial. Jokowi mendorong semua kandidat capres untuk mempersiapkan diri.
“Blessing atau restu dengan bentuk pembicaraan seperti itu terjadi dengan semua calon, dengan ragam instrumen, Prabowo, Erick , bahkan Puan, dan lain-lain,” jelas Rico.
Rico mengungkapkan hal ini terjadi karena Jokowi berusaha mempertahankan stabilitas pemerintahan lewat dukungan partai-partai. Sehingga, Jokowi tidak akan secara eksplisit mendorong salah satu calon karena berpotensi membuat hubungan dengan partai-partai pendukungnya renggang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Rico menyebut, dukungan Jokowi terhadap Ganjar berpotensi meningkatkan elektabilitas Ganjar apabila partai politik pendukung Jokowi juga sepaham. Jika tidak, yang terjadi justru sebaliknya.
“Tapi bila tidak, ya efek elektoral akan terbatas,” imbuhnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdialog dalam acara Jambore Nasional Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Seluruh Indonesia (KOMPAKSI API) 2022 di Desa Wisata Kandri, Semarang, Jumat (20/5/2022). Foto: Dok. Istimewa
Rico menyebut, meskipun Jokowi sendiri berasal dari PDIP dan dukungannya dapat menaikkan elektabilitas Ganjar, namun posisi Puan tetap lebih kuat dibanding Ganjar. Faktor ini pula yang membuat Jokowi tak secara eksplisit mendukung salah satu calon.
Bahkan, Rico menyebut kekuatan elektabilitas Ganjar dapat dikesampingkan jika partai telah sepakat mendukung Puan. Kuatnya konsolidasi PDIP ini telah tercermin dalam sejarah partai itu sendiri.
Lebih lanjut, agar bisa meraih peluang lebih besar masuk bursa capres 2024, Ganjar dinilai harus mulai mencari kendaraan politik selain PDIP.
ADVERTISEMENT
“Sejarah politik mencatat beberapa kali PDIP tidak memilih tokoh yang kuat, tapi solidaritas tetap terjaga, contohnya saat Boy Sadikin di Jakarta diganti,” jelasnya.
“Ada baiknya sekarang Pak Ganjar perlu memikirkan kendaraan politik lain selain PDIP,” tandasnya.
==
Reporter: Dhania Anindyaswari Puspitaningtyas