news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Dinilai Tak Akan Buru-buru Reshuffle, Mungkin Oktober atau Akhir Tahun

3 Juli 2020 11:37 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan saat meninjau Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.  Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden-Muchlis Jr
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan saat meninjau Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden-Muchlis Jr
ADVERTISEMENT
Isu reshuffle kabinet kembali muncul di tengah masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Hal itu bermula saat Presiden Jokowi menumpahkan amarahnya kepada para menteri kabinet yang berujung pada ancaman reshuffle.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah beneran Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet? Atau hanya sekadar marah untuk melecut semangat para menteri?
Pengamat Politik Adi Prayitno menilai ancaman reshuffle yang diungkapkan Jokowi saat ini masih berupa peringatan semata. Ia yakin Jokowi masih memberikan kesempatan bagi para menterinya untuk memperbaiki kinerja mereka terlebih dahulu.
"Kalau sekarang sih mungkin tidak. Kemarahan Presiden itu kan cukup dimaknai memberikan waktu pada menteri untuk berbenah," kata Adi kepada kumparan, Jumat (3/7).
Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Kendati demikian, bukan berati hal itu tak bisa dilakukan. Jika ada anggota kabinet yang dianggap tak ada perubahan dalam kinerjanya maka reshuffle bisa benar-benar terjadi. Adi menilai jika reshuffle dilakukan, maka timing yang akan dipilih adalah Oktober hingga akhir tahun nanti.
ADVERTISEMENT
Mengapa Oktober? Karena Oktober tepat dengan satu tahun pemerintahan. Dan ini waktu yang tepat untuk mengevaluasi. Selain itu, pandemi COVID-19 yang belum selesai juga menjadi salah satu alasan mengapa reshuffle tak dilakukan saat ini.
"Artinya kemarahan presiden dimaknai sebagai buying time memberikan waktu pada menteri membuktikan kinerjanya," ujarnya.
Sebelumnya, dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden di akun youtube pada Minggu lalu (28/6) terlihat Jokowi yang cukup emosional.
Joko Widodo memimpin rapat terbatas kabinet, Rabu (11/3), Foto: Instagram/@sekretariat.kabinet
Nada bicaranya tiba-tiba meninggi saat membuka Sidang Kabinet 18 Juni, yang dihadiri seluruh menteri di Istana Kepresidenan. Jokowi mengancam akan membubarkan lembaga atau mencopot menteri.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ucap Jokowi dengan nada tinggi di depan para menteri dalam video yang baru diupload Minggu (28/6).
ADVERTISEMENT
Pangkal emosi Jokowi adalah kinerja menteri yang dia nilai biasa-basa saja menghadapi pandemi corona yang sudah berjalan 3 bulan. Padahal suasana sudah krisis.