Jokowi Diprediksi Akan Evaluasi Menteri Nonparpol untuk Akomodir PAN

1 September 2021 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Ketua MPR Zulkifli Hasan di Istana Bogor. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Ketua MPR Zulkifli Hasan di Istana Bogor. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wacana reshuffle kabinet mengemuka setelah PAN bergabung ke dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. Posisi yang akan diisi PAN dalam kabinet kerja Jokowi pun kini menjadi teka-teki.
ADVERTISEMENT
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, berpandangan kemungkinan Jokowi akan melakukan evaluasi menteri nonparpol untuk digantikan PAN. Menurutnya, jatah menteri yang berasal dari parpol tak akan diotak-atik Jokowi.
"Yang rawan dievaluasi itu menteri dari nonparpol. Kelihatannya semua menteri yang dari nonparpol akan dievaluasi. Karena kalau dari parpol itu sudah aman, karena itu bagian dari komitmen koalisi," kata Ujang, Rabu (1/9).
Ujang berpandangan menteri nonparpol yang mungkin dievaluasi Jokowi yakni Menteri ATR Sofyan Djalil, Menhub Budi Karya Sumadi, hingga Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
"Ada menteri ATR, Menhub, Menteri UMKM, dan lain-lain. Kalau Menko PMK aman karena unsur Muhammadiyah," kata dia.
Selain itu, kata dia, Jokowi kemungkinan tak akan melakukan reshuffle besar-besaran dan hanya akan memasukkan PAN dalam kabinet. Namun, menurutnya, Jokowi lebih baik melakukan reshuffle besar untuk penyegaran kabinet kerja.
ADVERTISEMENT
"Kelihatannya hanya akan menambah PAN di kabinet. Dan menggeser menteri dari nonparpol tersebut. Mestinya Jokowi mereshuffle besar-besaran, agar ada penyegaran kinerja dari para menteri. Tapi kelihatannya hanya akan memasukkan PAN," kata dia.
"Kalau pun ada penggeseran atau pencopotan menteri itu tak akan banyak. Jokowi sedang menjaga keseimbangan. Jadi tak akan reshuffle besar-besaran," tandas Ujang.