Jokowi Hanya Tertawa Kecil saat Ditanya soal Permintaan PDIP Tinggalkan Relawan

30 November 2022 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi berbicara dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi berbicara dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Partai pengusung Jokowi di Pilpres PDI Perjuangan rupanya tak nyaman dengan gerakan relawan Nusantara Bersatu yang digelar di SUGBK, Sabtu (26/11) lalu. Acara akbar ini dinilai men-down grade martabat Jokowi sebagai Presiden.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Bahkan, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai relawan Jokowi tersebut layak ditinggalkan.
Lantas apa respons Jokowi terkait hal tersebut?
“Hehehe,” kelakar Jokowi seusai merespons berbagai pertanyaan awak media di JCC, Jakarta, Rabu (30/11). Ia pun langsung melanjutkan agendanya.
Jokowi dalam berbagai kesempatan berkali kali mengendorse bakal capres. Teranyar dalam acara di GBK tersebut, Jokowi menyebut pemimpin yang memikirkan rakyat rambutnya putih.
Ribuan relawan tersebut hadir di GBK sejak pukul 06.30 WIB. Namun, parpol justru menyesalkan posisi Jokowi sebagai Presiden justru hadir di dalam acara seperti itu.
Apalagi, bila mengacu UU saat ini, Jokowi tak mungkin akan mencalonkan diri kembali di Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
“Paling saya minta aparat penegakan hukum supaya turun tangan. Kan itu yang bisa dilakukan. Tidak bisa telepon Bapak Presiden, ngapain? Wong hukum kita sudah menyediakan itu kok. Sudahlah legacy-nya sudah luar biasa, soft landing-nya agar enak. Kalau ada ''relawan" seperti itu, tinggalkan saja. Itu bukan relawan," ujar Said Abdullah.
Apalagi belakangan di sela acara ada pernyataan salah satu inisiator acara, Benny Ramdhani, yang kontroversial. Kepala BP2MI itu meminta izin Jokowi agar tempur dengan kelompok yang mengkritik pemerintah berlebihan.