Jokowi di Hari Ketiga KTT ASEAN

Jokowi: Kalau Diminta Saya yang Paling Depan Divaksin Corona, Saya Siap

18 November 2020 9:59 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi usai meninjau simulasi vaksinasi corona di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Rabu (18/11/2020). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi usai meninjau simulasi vaksinasi corona di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Rabu (18/11/2020). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah mengupayakan vaksin untuk menangani pandemi COVID-19 di Indonesia. Rencananya, program vaksinasi akan dilakukan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers, Presiden Jokowi usai menyaksikan simulasi vaksinasi corona di Puskesmas Tanah Sereal, menegaskan bahwa mereka yang menjadi prioritas untuk vaksin ini pertama dari kalangan tenaga medis, TNI-Polri, dan para petugas pelayanan publik.
"Siapa yang akan divaksin terlebih dahulu? Yang akan divaksin pertama adalah nanti tenaga kesehatan baik itu dokter, para dokter para perawat dan juga tenaga medis, paramedis yang ada," kata Jokowi di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11).
"Itu yang diberikan prioritas, plus TNI dan Polri, kemudian nanti baru ASN untuk pelayanan-pelayanan publik yang ada di depan, guru dan kemudian tentu saja kita semuanya," lanjut Jokowi yang didampingi Menkes Terawan dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Presiden Jokowi di Hari Ketiga KTT ASEAN ke-37 dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Lantas, apakah Jokowi akan divaksin pada kelompok pertama atau terakhir?
ADVERTISEMENT
Dia memastikan semua tergantung dari keputusan tim vaksinasi mendatang. Sejauh ini, Jokowi menyatakan kesiapannya.
"Kalau ada yang bertanya presiden nanti di depan atau di belakang? Kalau oleh, kalau oleh, kalau oleh tim diminta saya yang paling depan, saya siap," kata presiden berusia 59 tahun ini.
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menkes Terawan Agus Putranto (kiri) dan Wali Kota Bima Arya usai meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19, di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Sebelumnya, Jokowi juga menyebut bahwa jenis vaksin yang akan digunakan harus masuk dalam daftar WHO. Termasuk juga kepastian keamanan dan khasiat dari vaksin itu sendiri.
"Semua vaksin yang kita pakai itu harus masuk dalam list-nya WHO. Ini wajib harus masuk ke list-nya WHO," pungkasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten