Jokowi: Kalau Masih Ada yang Bandel, Niat Korupsi, Gigit Saja dengan Keras

15 Juni 2020 10:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno meninjau kesiapan penerapan prosedur normal baru di Masjid Baiturrahim. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno meninjau kesiapan penerapan prosedur normal baru di Masjid Baiturrahim. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah 2020 secara virtual, Senin (15/6). Dalam rapat tersebut, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak main-main dalam menjaga kredibilitas dan akuntabilitas dalam menjalankan pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Jokowi meminta para aparat pemerintah untuk mengedepankan pencegahan dalam menjaga akuntabilitas
"Saya tegaskan bahwa pemerintah tak main-main dalam soal akuntabilitas. Pencegahan harus diutamakan, tata kelola baik didahulukan," ujar Jokowi.
Namun, lanjut Jokowi, jika aparat pemerintah melihat adanya upaya untuk meruntuhkan kredibilitas pemerintah misalnya praktik korupsi, ia meminta mereka untuk tak ragu bertindak tegas.
"Tetapi kalau ada yang masih membandel, niat korupsi, ada mens rea, maka silakan, Bapak, Ibu gigit dengan keras, uang negara harus diselamatkan. Kepercayaan masyarakat dijaga," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan upaya pemerintah untuk mengatasi wabah corona. Pertama, berupaya agar masyarakat tidak tertular wabah tersebut. Upaya kedua, adalah membantu warga yang terdampak corona dengan berbagai jenis bansos.
ADVERTISEMENT
"Di bidang kesehatan haru kendalikan COVID agar tak menyebar. Yang sehat jangan tertular, yag sakit kita rawat sampai sembuh. Di bidang sosial kita harus menjamin warga kurang mampu terdampak COVID untuk dapat perlindungan dan dapat bansos," ujar Jokowi
======
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.