Jokowi Khawatirkan AUKUS dan Kapal Selam Nuklir Australia

27 Oktober 2021 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi hadiri KTT ASEAN Jepang. Foto: Dok. Biro Pers Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi hadiri KTT ASEAN Jepang. Foto: Dok. Biro Pers Setpres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia, menyampaikan kekhawatiran soal pembentukan AUKUS dan pengembangan kapal selam nuklir Negeri Kanguru.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Retno Marsudi. Ia mendampingi Presiden Jokowi pada KTT virtual yang digelar Selasa (27/10/2021).
“Yang disampaikan Presiden adalah kekhawatiran Indonesia atas pembentukan AUKUS dan pengembangan kapal selam nuklir Australia yang dapat memantik semakin tingginya rivalitas di kawasan,” ujar Menlu Retno dalam jumpa pers virtual, Rabu siang.
Seperti diketahui, AUKUS adalah kemitraan keamanan yang dibentuk oleh Australia, Inggris, dan Amerika Serikat pada September lalu.
Dengan adanya pembentukan kemitraan ini, Australia akan mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi dari AS dan Inggris.
Keterangan Pers Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Selasa (26/10). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Indonesia dan negara tetangga, Malaysia, sebelumnya telah menunjukkan rasa khawatir atas pembangunan kapal selam ini. Ditambah, AUKUS dipandang sebagai salah satu cara untuk menangkal pengaruh besar China di kawasan.
ADVERTISEMENT
“Oleh karena itu Indonesia mengharapkan agar Australia dapat melanjutkan keterbukaannya terhadap ASEAN dan menjadi salah satu mitra ASEAN dalam menciptakan stabilitas perdamaian dan kesejahteraan kawasan Indo-Pasifik,” ungkap Menlu Retno.
Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan, Indonesia ingin mendorong semua pihak di kawasan ini untuk mengubah budaya konflik menjadi budaya damai.
“Kita harus mampu membangun culture of conflict menjadi culture of peace, trust deficit menjadi strategic trust," tegas Jokowi, dikutip dari keterangan Sekretariat Presiden.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison sendiri telah menjawab kekhawatiran Indonesia dan sejumlah negara ASEAN soal AUKUS dan kapal selam nuklir.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Foto: William WEST / AFP
“Terkait dengan stabilitas dan perdamaian di kawasan, Australia menekankan kembali penghormatan terhadap NPT [Traktat Non-proliferasi] dan memberikan dukungan pada sentralitas ASEAN serta ASEAN Outlook on the Indo-Pacific,” tutup Menlu Retno.
ADVERTISEMENT
Traktat Non-proliferasi atau Non-proliferation Treaty (NPT) adalah perjanjian internasional yang bertujuan mencegah penyebaran senjata nuklir serta teknologinya.
Hal ini demi mendorong kerja sama dalam penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai, hingga mencapai pelucutan senjata nuklir secara total.
---
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.