Jokowi: Klorokuin Obat Second Line Corona Produksi Indonesia, Kimia Farma

23 Maret 2020 10:52 WIB
comment
35
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pers di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pers di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah menyiapkan stok 3 juta Klorokuin (Chloroquine) sebagai obat alternatif untuk menangani pasien COVID-19. Obat tersebut, kata Jokowi, merupakan obat produksi Kimia Farma.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah produksi negara kita, produksi Kimia Farma," kata Jokowi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3).
Jokowi menegaskan Klorokuin bukanlah obat utama untuk mengobati pasien COVID-19. Klorokuin hanya bersifat sebagai obat alternatif (second line) karena hingga kini belum ditemukan obat yang mampu menyembuhkan COVID-19.
"Bahwa Klorokuin ini adalah bukan obat first line, tapi obat second line. Karena memang obat COVID-19 ini belum ada dan juga belum ada anti virusnya. Tetapi dari pengalaman beberapa negara, Klorokuin sudah digunakan dan banyak pasien yang sembuh dan membaik kondisinya," jelasnya.
"Obat ini bukan obat bebas. Jadi penggunaannya harus melalui resep dokter," tegasnya.
Sebelumnya, pemerintah juga mengungkapkan telah memesan 5 ribu obat yang telah digunakan beberapa negara untuk penanganan virus corona. Obat tersebut adalah Avigan sebanyak 5 ribu.
Ilustrasi klorokuin. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT