Jokowi Konfirmasi Xi Jinping dan Putin Akan Hadiri KTT G20 di Bali

20 Agustus 2022 15:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Vladimir Putin dengan Xi Jinping di Beijing. Foto:  Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Vladimir Putin dengan Xi Jinping di Beijing. Foto: Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden RI, Joko Widodo, mengumumkan bahwa Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20) di Bali pada Kamis (18/8).
ADVERTISEMENT
Jokowi mengungkap kabar tersebut dalam sebuah wawancara khusus bersama media Bloomberg. Ini merupakan kali pertama Jokowi mengonfirmasikan kehadiran Xi dan Putin di KTT G20 pada 15-16 November mendatang.
"Xi Jinping akan datang. Presiden Putin juga mengatakan kepada saya bahwa dia akan datang," jelas Jokowi, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (20/8).
Kementerian Luar Negeri China menolak mengungkap rencana perjalanan Xi. Dia belum mengadakan kunjungan ke luar negeri sejak awal pandemi COVID-19. Kendati demikian, China telah menegaskan komitmennya untuk mendukung gelaran G20.
"Kami siap meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Indonesia untuk memastikan keberhasilan KTT secara penuh," tegas juru bicara Kemlu China, Wang Wenbin, dalam jumpa pers di Beijing pada Jumat (19/8).
Suasana pertemuan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (15/7/2022). Foto: ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf
Kremlin sempat melaporkan pembicaraan telepon terkait pelaksanaan KTT G20 antara Putin dan Jokowi pada Kamis (18/8). Namun, pihaknya tidak menyebutkan kehadiran Putin.
ADVERTISEMENT
Skenario tersebut akan mempertemukan Putin dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Mereka dapat bertatap muka untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia. Sebab, Zelensky pernah mengungkap kemungkinan akan menghadiri KTT G20.
Kedatangan Xi dan Putin akan turut memicu pertikaian dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Para pemimpin itu belum melangsungkan pertemuan langsung sejak Rusia mengerahkan pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.
Biden telah menyerukan pengusiran Rusia dari G20. Para pejabat AS juga menekan Indonesia agar tidak mengundang Putin ke KTT G20.
Barat terus menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Sementara itu, China menolak mengutuk serangan maupun memberikan sanksi pula.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi berbicara pada pertemuan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di kantor kepresidenan di Taipei, Taiwan, Rabu (3/8/2022). Foto: Kantor Kepresidenan Taiwan/Handout via Reuters
Perseteruan antara China-AS sendiri tidak hanya disebabkan oleh perang Rusia. Kedua negara itu menyaksikan ketegangan yang memanas usai kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan.
ADVERTISEMENT
Beijing memandang lawatan ke pulau yang diklaimnya itu sebagai ancaman terhadap integritas teritorial mereka. Akibatnya, China menghentikan sejumlah pembicaraan penting dengan AS.
"Rivalitas negara-negara besar memang mengkhawatirkan," ujar Jokowi.
"Yang kita inginkan adalah agar kawasan ini stabil, damai, sehingga kita bisa membangun pertumbuhan ekonomi. Dan menurut saya bukan hanya Indonesia, negara-negara Asia juga menginginkan hal yang sama," lanjut dia.
Indonesia tengah memegang presidensi G20 pada 2022. Dengan demikian, pemerintah berusaha menyeimbangkan hubungan antara negara-negara tersebut.
Kolase pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Biro Setpres
Indonesia menolak tekanan untuk mengecualikan Rusia dari pertemuan G20. Jokowi kemudian memosisikan diri sebagai mediator dalam perjalanannya ke Moskow dan Kiev.
Mengenai isu China-AS, Indonesia menekankan komitmen terhadap kebijakan Satu China. Jokowi kemudian menepis kekhawatiran bahwa konflik itu dapat meluas ke Laut China Selatan.
ADVERTISEMENT