Jokowi: Kuasai Teknologi Militer, Ubah Belanja Pertahanan Jadi Investasi

5 Oktober 2020 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memasuki lapangan upacara memperingati HUT Ke-74 TNI, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta TImur, Sabtu (5/10/2019). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memasuki lapangan upacara memperingati HUT Ke-74 TNI, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta TImur, Sabtu (5/10/2019). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyampaikan beberapa pesan dalam peringatan HUT ke-75 TNI secara virtual dari Istana Negara, Senin (5/10). Salah satunya soal pentingnya mengubah kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan.
ADVERTISEMENT
"Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan," ucap Jokowi.
Menurutnya, kebijakan investasi pertahanan adalah cara berpikir jangka panjang yang dirancang sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
Kapal selam Alugoro melakukan uji coba di Selat Bali terlihat dari Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (21/1). Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Jokowi tak merinci secara teknis bentuk investasi tersebut. Namun, untuk belanja pertahanan, selama ini Kemenhan punya anggaran besar untuk membeli alutsista dan kebutuhan pertahanan lain baik dalam maupun luar negeri.
"Hanya melalui kebijakan investasi pertahanan jangka panjang yang terencana TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju," tuturnya.
Jokowi lalu mengingatkan soal perkembangan teknologi militer dan harus diantisipasi TNI, salah satunya kecerdasan buatan. Teknologi itu juga yang mengubah peperangan lebih cepat tapi dampaknya besar.
ADVERTISEMENT
"Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai  daya hancur lebih besar high level distraction, pertemuan yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang, dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus baik konvensional dan nonkonvensional serta, taktik lintas dimensi baik sosial, politik dan ekonomi," bebernya.