news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Larang Mudik: Kita Harus Jaga Tren Turunnya Kasus Aktif 2 Bulan Terakhir

16 April 2021 17:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo resmi membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 secara virtual di Istana Negara, Kamis (15/4). Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo resmi membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 secara virtual di Istana Negara, Kamis (15/4). Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menjelaskan mengapa pemerintah kembali melarang mudik Lebaran tahun ini. Selain untuk menjaga penyebaran COVID-19 agar tidak meluas seperti yang terjadi pada 4 kali libur panjang tahun lalu, juga untuk menjaga tren penurunan kasus aktif selama 2 bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
"Pertimbangan lainnya adalah kita harus menjaga tren menurunnya kasus aktif di Indonesia dalam 2 bulan terakhir ini. Menurun dari 176.672 kasus pada 5 Februari 2021 dan pada 15 April 2021 menjadi 108.032 kasus," kata Jokowi dalam keterangannya, Jumat (16/4).
Selain kasus aktif yang menurun, kasus harian di Indonesia juga relatif menurun. Dari yang sempat berada di angka 14.000-15.000 kasus per hari pada Januari 2021, kini berkisar di angka 4.000-6.000 kasus per hari.
"Tren kesembuhan pun terus mengalami peningkatan. Bila pada 1 Maret 2021 sebanyak 1.151.915 orang yang sembuh atau 85,88 persen dari total kasus, maka 15 April 2021 meningkat jadi 1.438.254 atau mencapai 90,5 persen pasien sembuh dari total kasus," jelasnya.
Petugas mengarahkan calon pemudik yang terjaring razia penyekatan di Pintu Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Berdasarkan data tersebut, Jokowi mengajak masyarakat untuk menjaga momentum yang baik ini dengan melarang mudik Lebaran.
ADVERTISEMENT
"Untuk itulah pada Lebaran kali ini, pemerintah memutuskan melarang mudik bagi ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, karyawan swasta, dan seluruh masyarakat," tuturnya.
Jokowi pun memahami masyarakat pasti rindu dengan keluarga di kampung halaman. Namun, keselamatan harus diutamakan untuk memutus rantai penularan COVID-19 demi keluarga, diri sendiri, dan masyarakat.
"Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga Allah meridhoi kita dan memberkati bangsa Indonesia," pungkasnya.