Jokowi Lempar Kode soal Sosok Pemimpin: Dukung Ganjar atau Isyarat 3 Periode?

26 November 2022 18:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Foto: Gerakan Nusantara Bersatu
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Foto: Gerakan Nusantara Bersatu
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah kriteria pemimpin yang bisa dipilih di masa mendatang. Beberapa kriteria yang disampaikan Jokowi yakni memikirkan rakyat hingga turun ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
Bahkan secara spesifik, Jokowi menyebut ciri pemimpin yang memikirkan rakyat ialah yang memiliki kerutan di wajah hingga rambut berwarna putih.
Hal itu disampaikan Jokowi ketika bertemu dengan belasan ribu relawan di SUGBK pada Sabtu (26/11).
Pernyataan tersebut langsung membuat masyarakat menebak-nebak. apa sebenarnya maksud kode Jokowi ini?
Presiden Joko Widodo (tengah) menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Foto: Gerakan Nusantara Bersatu
Direktur Eksekutif Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia mengatakan sinyal ini bisa dianggap sebagai dukungan personal kepada Ganjar. Hal ini terkait kode rambut putih yang disampaikan Jokowi.
Menurutnya, bisa saja dukungan Jokowi berseberangan dengan PDIP. Selain itu kode tersebut bisa pula untuk memainkan Gerindra yang sebelumnya juga Jokowi memberikan sinyal mendukung sang Ketua Umum, Prabowo.
"Ini bisa dianggap arah dukungan personal Jokowi pada Ganjar, bisa saja ia berseberangan dengan PDIP, atau memainkan kelompok Gerindra yang sebelumnya juga sudah diberi dukungan," kata Dedi, Sabtu (26/11).
ADVERTISEMENT
Namun, Dedi menuturkan sebenarnya dukungan Jokowi tak terlalu berdampak signifikan kepada capres nantinya. Sebab, menurut dia, berdasarkan hasil survei bahwa hanya 19 persen pemilih Jokowi yang akan mengikuti pilihan eks Gubernur DKI itu di 2024.
"Tapi, apa pun itu dalam catatan survei Jokowi tidak lagi dominan berpengaruh, hanya 19 persen yang memilih Jokowi di Pilpres 2019 yang akan kembali memilih pilihan Jokowi di 2024," kata dia.
Lantas, apakah kode Jokowi tersebut malah sebagai isyarat 3 periode?
Dedi berpandangan hal tersebut tak menutup kemungkinan terjadi. Sebab, saat ini Jokowi masih sangat dekat dengan para relawannya.
"Bisa juga ini bukti kegenitan Jokowi untuk merestui kepemimpinannya 3 periode, karena jika benar Jokowi menolak, seharusnya ia tidak menghadiri kegiatan relawan, bahkan tidak memiliki hubungan dengan relawan," tutup dia.
ADVERTISEMENT