news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi: Mal Tutup, Lifestyle Anjlok, Siapa yang Bisa Gerakkan Ekonomi?

8 Juli 2020 23:32 WIB
Presiden Jokowi memimpin terbatas secara online. Foto: Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memimpin terbatas secara online. Foto: Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta sejumlah kementerian dan lembaga segera membelanjakan anggaran belanja masing-masing. Sebab hal tersebut jadi cara untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam ratas Selasa (7/7), Presiden Jokowi meminta sejumlah menteri yang hadir untuk segera membelanjakan anggaran belanja secepat-cepatnya.
"Belanja juga biasa-biasa saja. Spending kita biasa-biasa saja. Nggak ada percepatan. Hati-hati, perlu saya sampaikan di kuartal pertama, pertumbuhan kita 2,97 persen. Dari yang biasanya 5," kata Jokowi.
"Meskipun angka yang kuartal kedua belum keluar tapi kelihatan sekali ada penurunan demand, ada penurunan supply, ada penurunan produksi. Terganggu dan rusak semuanya. Dari demand, supply, production semuanya terganggu dan rusak," lanjut dia.
Presiden Jokowi meminta sejumlah pihak untuk menyadari selama pandemi corona, banyak sektor lumpuh. Misalnya pariwisata, perhotelan hingga pusat perbelanjaan.
Pandemi juga memaksa pemerintah untuk membatasi mobilitas masyarakat untuk menegah corona semakin meluas.
ADVERTISEMENT
"Ini kita juga harus paham dan sadar mengenai ini. Karena apa? Ya mobilitasnya kita batasi. Mobilitas dibatasi, pariwisata anjlok. Mobilitas dibatasi, hotel dan restoran langsung anjlok terganggu," kata Jokowi.
"Mal ditutup, lifestyle anjlok, terganggu. Terus, dalam situasi seperti ini siapa yang bisa menggerakkan ekonomi? Enggak ada yang lain kecuali belanja pemerintah," jelasnya.
Oleh sebab itu, ia meminta kementerian atau lembaga pemerintah yang mendapat anggaran belanja besar untuk segera membelanjakan anggaran tersebut. Sejumlah kementerian disebut seperti Kemdikbud hingga institusi Polri.
"Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 T, Kemhan Rp 117,9 T, Polri Rp 92,6 T, Kemenhub Rp 32,7 T. Saya minta di kementerian dan juga di kepolisian ini dipercepat semuanya belanjanya, jadi yang saya hadirkan di sini, yang saya undang adalah yang gede-gede tadi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).
***
Saksikan video menarik di bawah ini: