Jokowi: Masyarakat Indonesia Harus Sigap dan Siap Hadapi Bencana

25 Mei 2022 12:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (25/5/2022). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (25/5/2022). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden RI Joko Widodo menyerukan agar masyarakat membentuk kesiagaan dan kesigapan dalam menghadapi bencana pada Rabu (25/5/2022).
ADVERTISEMENT
Jokowi membuat seruan tersebut lantaran Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Dia menerangkan, sebanyak 1.613 bencana bahkan telah terjadi sejak awal 2022.
Di Indonesia juga terdapat 139 gunung berapi aktif. Kebakaran hutan dan lahan hanya menambah ancaman terhadap masyarakat, terutama kelompok rentan.
Daya tahan saat bencana akan menentukan angka kerugian yang ditanggung setelahnya. Jokowi lantas menyerukan kesiapsiagaan dari seluruh lapisan masyarakat.
"Semakin tidak siap, semakin besar kerugiannya," tegas Jokowi di Bali Nusa Dua Convention Center pada Rabu (25/5/2022).
"Dengan tantangan kebencanaan yang berat dan bisa terjadi setiap saat, masyarakat dan pemerintah Indonesia harus siaga dan sigap menghadapi bencana, membangun sistem peringatan dini multi-bencana, serta perwujudan masyarakat yang sadar dan tangguh akan bencana," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi menyatakan hal tersebut saat upacara pembukaan forum internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7.
Indonesia tengah mengemban tugas sebagai tuan rumah pertemuan yang pertama kali diselenggarakan di Asia. UNDRR dan pemerintah Indonesia mengetuai perhelatan kali ini.
GPDRR berlangsung pada 23-28 Mei 2022 di Bali. Wadah tersebut menyatukan pemerintah, sistem PBB dan seluruh pemangku kepentingan.
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Deputi Sekjen PBB Amina Mohammed (kiri) sebelum upacara pembukaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu (25/5/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
GPDRR 2022 mengusung tema From Risk to Resillience: Towards Sustainable Development for All in a COVID-19 Transformed World (Dari Risiko ke Ketangguhan: Menuju Pembangunan Berkelanjutan untuk Semua di Dunia yang Ditransformasi COVID-19).
Upacara pembukaan agenda tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi pada Rabu (25/5/2022). Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB, Mami Mizutori, menjadi moderator selama acara.
ADVERTISEMENT
Presiden Sidang Majelis Umum PBB ke-76, Abdulla Shahid, juga memberikan sambutannya dalam kesempatan tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Amina Mohammed, turut hadir mewakili Sekjen PBB. Dia menyerukan pesan serupa dalam sambutannya.
Mohammed menjelaskan, dunia akan mengadang bencana beruntun bila keadaan tidak berubah. Dia menyinggung perkiraan bencana sedang hingga besar setiap harinya pada 2030. Namun, Mohammed menilik adanya harapan dalam masa mendatang.
"Pertemuan kita di sini hari ini di Indonesia adalah bukti bahwa kemanusiaan belum menyerah. Kita harus memanfaatkan momen ini untuk mengubah cara kita memandang pengelolaan risiko bersama, melalui solidaritas dan kemitraan," jelas Mohammed.
Mohammed menyebut agenda selama tiga hari ke depan sebagai kesempatan unik. Dia mendorong pihak-pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah penting.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, dunia dapat kembali ke jalur untuk masa depan yang aman dan berkelanjutan usai pulih dari COVID-19.
"Agenda [Kerangka Sendai] 2030 dan 17 tujuannya memberi kita gambaran yang komprehensif, tentunya, tetapi kita perlu bertindak dengan melihat urgensi," tegas Mohammed.