Jokowi: Mau Tidak Mau Fakultas Kedokteran Harus Ada Mata Kuliah Robotic

14 September 2021 18:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo di acara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia, Selasa (14/9). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di acara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia, Selasa (14/9). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi mengingatkan perguruan tinggi di Indonesia tentang kecepatan perubahan yang tak terduga, apalagi akibat pandemi COVID-19. Ia menegaskan Indonesia harus beradaptasi dengan transisi ini.
ADVERTISEMENT
"Dokter, misalnya. Bukan ke depan... sekarang ini harus mengerti mengenai robotic karena surgery bisa dengan advance robotic dan jarak jauh. Sudah terjadi, bukan akan. Hanya kita saja yang harus segera mengejar ini," kata Jokowi saat memberikan pidato dalam acara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia, sebagaimana dilihat dari Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (14/9).
"Artinya apa? Fakultas Kedokteran mau tidak mau harus ada mata pelajaran, mata kuliah tentang robotic, kalau kita tidak cepat mengubah hal-hal seperti ini, ditinggal kita," lanjutnya.
Jokowi pun memberikan contoh lain. Ia mengatakan IPB harus segera masuk ke agritech. Bahkan saking cepatnya perubahan, Jokowi mengaku sampai tidak hafal istilah-istilah perubahan di berbagai sektor.
"Saya sampai enggak hafal. Satu baru lihat besoknya sudah keluar lagi yang lain-lain," tutur Jokowi.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo di acara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia, Selasa (14/9). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Lebih lanjut, Jokowi menekankan yang paling cepat mengadaptasi perubahan-perubahan seperti itu adalah perguruan tinggi. Sehingga mahasiswa memang membutuhkan skill baru dan harus selalu update dengan teknologi.
"Yang membawa negara ini masuk ke transisi, untuk masuk ke gelombang-gelombang besar ini perguruan tinggi. Artinya memang perlu skill-skill untuk hal-hal yang baru dan sebelumnya tidak kita kenal, dan kita semuanya harus selalu update dengan teknologi, selalu," tegas Jokowi.
"Agriculture technology, ada pengukuran pakai drone, ada pengairan panen pengelolaan panas, semuanya. Melihat teknologi begitu sangat cepatnya berubah," lanjutnya.
Atas dasar itu, Jokowi menegaskan kemampuan untuk adaptasi belajar terhadap disrupsi atau ketidakpastian adalah sebuah keharusan.
"Ini wajib untuk kita semuanya baik para rektor, para dosen, dan juga tentu saja para mahasiswa. Jangan sampai mahasiswa masih kita ajari dan ini jangan dibiarkan kita untuk belajar hal-hal yang rutinitas. Hati-hati mengenai ini, hal-hal yang monoton. Hati-hati mengenai ini dan tidak berani mencoba hal-hal yang baru karena kita bisa belajar sekarang ini di mana saja," tandas Jokowi.
ADVERTISEMENT