Jokowi Minta 8 Provinsi Prioritas Testing, Tracing, Treament: Jatim hingga DKI

13 Juli 2020 9:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas mengenai penanganan COVID-19 di Istana Merdeka, Senin (13/7). Rapat kali ini secara khusus membahas lonjakan kasus positif corona di Indonesia yang sempat bertambah 2 ribu kasus pada Kamis pekan lalu.
ADVERTISEMENT
"Ratas hari ini kita akan evaluasi dan beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Saya tidak ingin menyampaikan banyak hal tapi saya ingin berikan apa yang segera harus kita lakukan menyikapi kenaikan kasus positif," ujar Jokowi saat membuka ratas.
Jokowi menjelaskan, kenaikan kasus baru yang terakhir mencapai 1.681. Sementara Kamis lalu, kenaikan kasus positif COVID-19 sempat mencapai 2.657 karena temuan klaster Secapa, Bandung.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi lonjakan kasus virus corona, ia meminta agar kementerian dan lembaga terkait melakukan 3 T yaitu tracing, testing, dan treatment di 8 provinsi.
"Tetap pada concern kita untuk memasifkan 3T dengan prioritas. Saya minta diberikan prioritas khusus 3T ini di 8 Provinsi yaitu Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Sulsel, Jateng, Sumut, dan Papua," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jokowi juga meminta agar jumlah tes PCR ditingkatkan sehingga target 30 ribu tes bisa tercapai. Tak hanya itu, penelusuran ODP dan PDP juga harus diperbaiki.
"Penelusuran untuk ODP maupun PDP kemudian memberikan isolasi mandiri dan treatment, peningkatan fasilitas kesehatan Rumah Sakit khususnya bed, APD, obat-obatan, ventilator, kamar isolasi," ujar Jokowi.
Hingga berita ini diturunkan, rapat masih berlangsung tertutup.