Jokowi Minta Bantuan Ma'ruf Amin soal Idul Adha Sesuai Prokes: Agar Khidmat

17 Juli 2021 18:10 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Foto: Dok. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Foto: Dok. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada seluruh warganya agar tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) saat merayakan Idul Adha yang jatuh pada 20 Juli mendatang.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan itu, Jokowi meminta bantuan kepada Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dan juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. "Yang berkaitan dengan Idul Adha, saya betul-betul mintaagar dikomunikasikan dengan baik. Ini mungkin Pak Wapres bisa membantu soal ini," ujar Jokowi saat rapat terbatas (Ratas) Evaluasi Penanganan PPKM Darurat di Istana Merdeka pada 16 Juli yang videonya diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden pada Sabtu (17/7).
"Pak Menag bisa mengkomunikasikan ke bawah. Sehingga perayaan Idul Adha betul-betul bisa lebih khidmat, tetapi semuanya bisa menjaga prokes," lanjut Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 17 yang meniadakan salat Idul Adha di lapangan atau masjid bagi daerah yang sedang menerapkan PPKM Darurat.
ADVERTISEMENT
Gus Yaqut, sapaannya, menyebut, mematuhi arahan pemerintah menurut ajaran Islam wajib hukumnya.
"Di Islam itu ada hukum ketaatan. Bahwa taat kepada Allah, taat kepada Rasul, itu mutlak, wajib hukumnya. Taat kepada pemerintah muqayyad namanya. Ada pengecualian. Ketika pemerintah ini mengeluarkan peraturan yang sifatnya melindungi masyarakat, maka pemerintah wajib untuk dipatuhi," ucap Gus Yaqut dalam jumpa pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7).
"Nah, ini hukum dalam Islam, taat kepada Allah, taat kepada Rasul dan taat kepada ulil amri atau pemerintah," kata dia.