Jokowi Minta Kemhan hingga Polri Pesan Alutsista dari PT PAL, Pindad

27 Januari 2020 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi (kiri)  berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto saat meninjau kapal selam PT PAL di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Foto: Dok. Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi (kiri) berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto saat meninjau kapal selam PT PAL di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Foto: Dok. Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri usai meninjau alutsista buatan PT PAL Indonesia, Senin (27/1). Ratas yang digelar di hanggar PT PAL Indonesia itu dihadiri Menhan Prabowo Subianto hingga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
ADVERTISEMENT
Usai ratas, Jokowi menekankan pemerintah bakal terus mengembangkan industri pertahanan nasional. Anggaran industri pertahanan yang mencapai Rp 127 triliun, kata Jokowi, harus dioptimalkan agar industri pertahanan nasional bisa mandiri.
Selain itu, Jokowi mengatakan pemerintah akan menggandeng BUMN secara bertahap untuk pengembangan industri pertahanan. Mulai dari PT PAL Indonesia, Pindad, hingga Dirgantara Indonesia.
“Intinya kita ingin mengembangkan industri strategis pertahanan kita. Agar ke depan kita memiliki sebuah kemandirian, secara detail dibahas mengenai BUMN mana yang terlebih dahulu untuk lebih kita dorong, dan nanti pada berikutnya BUMN yang kedua dan ketiga dan seterusnya,” ujar Jokowi di lokasi.
Presiden Jokowi (kiri) berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto saat meninjau kapal selam PT PAL di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Foto: Dok. Agus Suparto
Selain itu, Jokowi menekankan bahwa produsen alutsista nasional harus menjadi primadona di negeri sendiri. Eks Gubernur DKI Jakarta ini meminta agar Indonesia jangan sampai tergantung dengan impor alutsista.
ADVERTISEMENT
Ia berpesan kepada pengguna alutsista agar memprioritaskan produk dari produsen dalam negeri.
“Juga yang berkaitan dengan pembelian alutsista, berikan pada PT PAL, baik dari Kementerian Pertahanan, baik dari Kapolri, Bea Cukai, atau Kementerian Keuangan, beli semuanya dari PT PAL," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi berpesan agar jumlah pesanan bagi PT PAL bisa bersifat jangka panjang hingga 15 tahun, bukan 5 tahun. Menurut Jokowi, pesanan dalam jangka panjang penting untuk menjaga konsistensi pengembangan industri nasional.
Namun, Jokowi juga mengingatkan produsen dalam negeri agar memprioritaskan pesanan dari dalam negeri.
Presiden Jokowi saat meninjau galangan kapal perang PT PAL di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Foto: Dok. Agus Suparto
"Seperti PT PAL ini sudah mengekspor ke beberpa negara dan itu saya rasa sudah bagus. Tapi negara kita penuhi dulu. Baik itu misalnya PT Pindad soal peluru, penuhi dulu pasar dalam negeri. PT PAL soal perkapalan penuhi dulu. Baru kita keluar untuk ekspor,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Jokowi menekankan pengembangan industri pertahanan nasional harus dibarengi dengan kemajuan teknologi. Jokowi ingin industri pertahanan ikut bekerjasama dengan lembaga lain agar terjadi transfer teknologi.
Sebelum ratas, Jokowi meninjau beberapa alutsista buatan PT PAL Indonesia seperti kapal selam Alugoro, Overhaul KRI Cakra 401 dan KRI Karang Tekok (982).