Jokowi Minta KIB Jangan Terlalu Lama Tentukan Capres

21 Oktober 2022 20:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi menghadiri HUT ke-58 Golkar di Kemayoran. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi menghadiri HUT ke-58 Golkar di Kemayoran. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menghadiri puncak HUT ke-58 Golkar pada hari ini, Jumat (21/10), di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Jokowi diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutan.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, eks Wali Kota Solo itu menyoroti kemesraan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto dengan Plt Ketua Umum PPP Mardiono dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Tapi saya tetap pesan juga jangan terlalu lama-lama (tentukan capres-cawapres). Saya melihat tiap hari itu Pak Airlangga Hartarto rangkulan terus dengan Pak Mardiono dari PPP dan Pak Zulkifli Hasan dari PAN, jangan hanya rangkulan terus," kata Jokowi.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) berjabat tangan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara (kiri) saat Pemantapan Visi dan Misi Koalisi Indonesia Bersatu di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Jokowi menyarankan agar mereka bertiga tidak hanya sekadar rangkul-merangkul jelang Pemilu 2024. Menurutnya, Koalisi Indonesia Bersatu sudah harus bergerak serius menentukan capres yang akan mereka usung.
"Jangan hanya rangkul-rangkulan terus. Tapi saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera mengerucut. Kita tunggu saja," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan situasi dunia saat ini sedang benar-benar sulit karena dilanda krisis energi hingga ekonomi. Ia meminta seluruh jajarannya untuk menyikapi serius untuk mengatasi masalah ini.
ADVERTISEMENT
"Buat saya dalam pembangunan sekarang ini yang kita tahu dunia betul-betul sangat sulit saat ini, tahun depan akan sangat sulit, banyak yang menyampaikan akan gelap signifikan," kata Jokowi.
"Saya kira bapak ibu juga sudah tahu bahwa sekarang yang sudah masuk pasien IMF ada 14 negara, sudah masuk jadi pasien dan 28 negara lagi ngantre di depan pintunya IMF. Diperkirakan akan muncul angka 66 negara," tutur Jokowi.