news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Minta Parpol Buat Rekrutmen Politik Murah untuk Cegah Korupsi

9 Desember 2019 11:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Mendikbud Nadiem Makarim, meninjau fasilitas SMKN 75 Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (9/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Mendikbud Nadiem Makarim, meninjau fasilitas SMKN 75 Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (9/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyinggung upaya pencegahan korupsi usai menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di SMK 57, Jatipadang, Jakarta Selatan, Senin (9/12). Menurut Jokowi, salah satu upaya mencegah korupsi adalah pembenahan sistem rekrutmen politik dalam pemilu atau pilkada.
ADVERTISEMENT
"Proses rekrutmen politik penting sekali. Jangan sampai rekrutmen politik membutuhkan biaya yang besar," ujar Jokowi di lokasi.
Ongkos politik besar dalam rekrutmen politik, kata Jokowi, akan membuat calon yang akan bertanding di ajang pemilu atau pilkada hanya memikirkan bagaimana cara agar balik modal. Ketika orientasinya mencari uang, maka ia tidak akan fokus bekerja sebagai pejabat negara.
"Nanti orang akan tengak tengok, bagaimana pengembaliannya. Bahaya," jelas Jokowi.
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat meresmikan pabrik baru polyethylene (PE) CAP di Cilegon, Jumat (6/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Untuk membenahi proses rekrutmen politik, Jokowi mengatakan diperlukan komunikasi dengan partai politik. Sebab, seluruh proses rekrutmen berada di tangan parpol.
"Itu harus dibicarakan dengan partai-partai politik. Sistem rekrutmen politik yang paling murah ini yang perlu dibicarakan," tutur Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, juga diperlukan perbaikan sistem di KPK serta kepolisian, kejaksaan, dan pemerintah pusat. Menurut dia, pencegahan dan pemberantasan korupsi juga memerlukan fokus sehingga teratasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Harus ditentukan fokusnya, sehingga tidak sporadis. Evaluasi sangat perlu," tutup Jokowi.