Jokowi: Positivity Rate di Jakarta Melonjak, dari 4-5 Persen Jadi 10,5 Persen

13 Juli 2020 10:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Foto: Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Foto: Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Dalam pembukaan rapat terbatas (ratas) bersama para menteri, Senin (13/7), Presiden Jokowi meminta meminta agar 8 provinsi, termasuk DKI Jakarta, menjadi perhatian khusus dalam penanganan virus corona. Apalagi, kata Jokowi, saat ini angka positivity rate di Jakarta sudah melonjak dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin ini segera bergerak di lapangan karena kondisi seperti di Jakarta, laporan terakhir yang saya terima, angka positivity ratenya melonjak dari 4-5 sekarang sudah 10,5 persen. Tolong betul-betul jadikan perhatian," tegas Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (13/7).
Yang dimaksud Jokowi adalah positivity rate harian pada Minggu (12/7). Dengan penambahan 404 kasus, maka positivity rate di hari itu mencapai 10,5 persen.
Ini juga merupakan rekor kasus harian di Ibu Kota. Sebelumnya, rataan positivity harian di Jakarta berkisar di 4 hingga 5 persen.
Selain DKI Jakarta, daerah lain yang menurut Jokowi perlu menjadi perhatian khusus adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua. Khusus untuk daerah-daerah tersebut, Jokowi meminta agar penambahan tes PCR ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan faskes di RS khususnya bed, APD, obat, ventilator, kamar isolasi untuk provinsi yang tadi saya sebut. Kalau memang kekurangan agar Kemenkes bisa sampaikan ke Menteri PU untuk segera diselesaikan," ucapnya.
Ia juga berharap, seluruh elemen masyarakat termasuk TNI/Polri, relawan, tokoh, dan kampus bisa bergerak untuk mengkampanyekan disiplin mengikuti protokol kesehatan. Apalagi, kata Jokowi, berdasarkan sejumlah survei, mayoritas warga masih tidak disiplin dalam menerapakn protokol kesehatan COVID-19.
"Ierus kita tekankan melalui komunikasi yang partisipatif. Komunikasi yang membangun kepercayaan, yang membangun trust yang berbasis ilmu sains dan data sains guna membangkitkan partisipasi masyarakat terutama yang rentan. Masifkan kembali gerakan nasional disiplin protokol kesehatan, jaga jarak, gunakan masker, cuci tangan," pungkasnya.
***
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)