Jokowi Puji Bisnis Pertanian Ponpes Al-Ittifaq, Dorong Distribusi ke Supermarket

6 Maret 2023 16:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi berdialog dengan petani di Pondok Pesantren Al-Ittifaq. Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi berdialog dengan petani di Pondok Pesantren Al-Ittifaq. Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengunjungi Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung untuk melihat giat UMKM di sana. Dari hasil tinjauan dan percakapan dengan para petani dan peternak, Jokowi mengungkapkan Ponpes Al-Ittifaq memiliki tata kelola manajemen yang baik dalam bisnis pertanian.
ADVERTISEMENT
Meski hasil produksinya masih terbatas dan tidak terlalu besar, Jokowi menilai apa yang dilakukan Ponpes Al-Ittifaq patut ditiru.
"Yang berangkatnya tidak dari produksi tapi berangkatnya dari permintaan pasar, dari permintaan market, kemudian diproduksi di sekitar ponpes. Dan manajemennya cara mengatur betul-betul sangat terencana, sehingga permintaan pasar itu selalu ada," kata Jokowi, Senin (6/3).
Apa yang dilakukan Ponpes Al-Ittifaq, lanjut Jokowi, bisa dijadikan role model karena dapat mengontrol harga. Sebab biasanya, setiap panen raya harga kebutuhan pokok bisa tiba-tiba jatuh meski kebutuhan melimpah. Namun di satu titik, masyarakat mengeluhkan harga mahal karena barangnya tidak ada.
"Selalu berulang-ulang dan sekali lagi perencanaan yang dilakukan di Ponpes Al-Ittifaq ini betul-betul sangat baik dan bisa dijadikan contoh, bisa dijadikan role model, bisa dijadikan model bisnis yang tinggal fotokopi saja," ungkapnya.
Presiden Joko Widodo tinjau harga kebutuhan pokok di Pasar Tenguyun, Kota Tarakan, Selasa (28/2/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Hasil pertanian yang dikelola petani di Ponpes Al-Ittifaq rupanya didistribusikan ke supermarket besar seperti Hypermart dan Super Indo. Jokowi pun berharap, hasil pertanian mereka juga bisa masuk ke supermarket besar lainnya.
ADVERTISEMENT
"Oh Yogya, AEON, banyak sekali sebetulnya yang bisa kita masuk. Tetapi kemampuan produksi yang justru belum ada. Kalau Bapak Ibu bisa masuk ke yang namanya Lulu Hypermarket, itu di Timur Tengah, di seluruh dunia sudah ada semuanya. Mungkin lebih saya dulu ke sana, dia punya 180 lokasi, sekarang mungkin sudah lebih dari 200 lokasi," jelasnya.
"Pernah dulu dari Solo kami mengirim melon, mangga, tapi enggak bisa kontinyu, rutin enggak bisa. Hanya pada suatu saat bisa, saat lain yang enggak bisa," imbuhnya.
Supaya hal seperti itu tidak terjadi, Jokowi meminta agar pengelolaan hasil pertanian seperti jeruk, stroberi, melon, hingga wortel dilakukan dengan baik. Pengelolaan yang sudah baik ini bisa ditiru oleh ponpes-ponpes lain di Indonesia.
Ilustrasi lahan pertanian. Foto: Dok. Kementan
"Dan sekarang ada contohnya. Udah ditiru saja, difotokopi saja 100%. Dari Solo Raya fotokopi, dari Riau fotokopi, dari Jatim fotokopi, dari Lampung fotokopi. Induknya, holdingnya sementara Al-Ittifaq," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Nanti kalau bisa lepas sudah dewasa dan bisa lepas, bisa suplai sendiri ke Lulu, bisa suplai sendiri ke Hypermarket yang lain, supermarket yang lain, ya, silakan. Tapi yang namanya menginduk dulu itu penting dan saya mengalami," lanjutnya.
Di sisi lain, Jokowi mengingatkan untuk menjadi induk tidak mudah. Ia pun mengungkapkan pengalamannya ketika masih menjadi pengusaha butuh waktu hampir 8 tahun untuk menjadi induk sebuah industri.
"Tapi ini modelnya itu sudah benar. Cara seleksi sayurnya, seleksi buahnya. Di quality control-nya dengan baik, kemudian packaging-nya diberikan brand yang baik, kemasan baik, brand baik. Tinggal pondok-pondok yang lain sekali lagi meniru ini, fotokopi sudah 100%," pungkasnya.