Jokowi Resmikan Museum KH Hasyim Asy'ari di Jombang
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hari ini meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari di Diwek, Jombang, Jawa Timur. Saat memberikan sambutan, Jokowi sempat menyinggung cerita di balik keputusannya menetapkan Hari Santri pada 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengaku, ia meneken Keppres soal Hari Santri karena mengingat perjuangan Hasyim Asy'ari dalam mempertahankan kemerdekaan. Saat berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kata Jokowi, Hasyim menjalankan jihad fisabilillah.
"Sewaktu saya menandatangani yang namanya Keppres, yang namanya 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, saya membayangkan apa yang dipikirkan oleh beliau, Hadratus Syeķh Hasyim Asy'ari di 1945," kata Jokowi di lokasi peresmian, Selasa (18/12). Hasyim Asy'ari adalah pendiri ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan juga seorang pahlawan nasional.
"Saat membayangkan besarnya perjuangan beliau, besarnya rasa cinta beliau beserta ulama kepada Tanah Air kita Indonesia sehingga KH Hasyim Asy'ari dengan keteguhan hati mendeklarasikan perang mempertahankan kemerdekaan RI sebagai jihad fisabilillah," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Kemudian lewat cucunya, KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah beserta Pondok Pesantren Tebuireng, Hasyim Asy'ari terus mengingatkan umat Islam di Indonesia bahwa kita harus cinta Tanah Air.
"Bahwa kita harus mencintai Indonesia. Bahwa kita harus menjaga Indonesia. Menjaga kemerdekaannya yang sudah diperjuangkan oleh para pendahulu kita para ulama, santri, dan para pejuang pahlawan kita," ucap Jokowi.
"Islam berkembang di Indonesia dengan dialog, dengan menggunakan media budaya lokal, seperti syair, wayang, gurindam, kasidah, dan lainnya," tuturnya.
Saat meresmikan museum, Jokowi didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Mendikbud Muhadjir Effendy.
ADVERTISEMENT